JAKARTA, KOMPAS.com - Posisi menghadap samping untuk pembonceng sepeda motor adalah posisi yang salah. Posisi ini membuat keseimbangan motor jadi kurang stabil.
Pembonceng yang menghadap samping hanya menginjak satu pijakan membuat keseimbangan jadi berkurang. Selain itu bobot tubuh juga tidak imbang karena berat sebelah.
Baca juga: Bertemu Pengemudi Acungkan Pistol di Jalan, Ini yang Harus Dilakukan
Posisi menghadap samping ini biasanya dilakukan oleh wanita yang menggunakan rok. Cara bonceng seperti itu tidak direkomendasikan dalam ajaran keselamatan berkendara.
Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC), Jusri Pulubuhu, mengatakan, posisi boncengan yang disarankan ialah pembonceng menghadap depan.
“Motor itu tidak mengenal kata stabil, motor itu hanya seimbang. Pengemudi baik dinilai dari tiga aspek, yaitu pergerakan (kecepatan) sesuai kondisi, lintasan (menanjak tikungan dan lainnya), dan posisi berkendara,” katanya kepada Kompas.com, belum lama ini.
Selain menghadap depan, posisi duduk pembonceng juga sebaiknya dekat dengan bandan pengendara.
“Selain itu, juga penumpang harus membekap atau memeluk pengendara, seperti menyatu,” kata Jusri.
Baca juga: Arus Balik Liburan, Rest Area Tol Cikampek Km 52B Ditutup Sementara
Bila yang dibonceng ialah wanita dan bermasalah dekat-dekat dengan pengendara yang bukan pasangannya, cukup menempelkan lutut ke pinggang pengendara.
Dengan menempelkan bagian dalam kedua lutut, hal itu bisa menggantikan posisi rapat yang disarankan dalam posisi berkendara yang baik dan benar.
“Kalau tidak bisa menyatu karena konstruksi motor misalnya Harley-Davidson, karena bukan pasangan, kedua bagian dengkul itu harus membekap pinggul pengemudi,” kata Jusri.
Baca Lagi aje https://otomotif.kompas.com/read/2021/04/04/174100915/ini-bahayanya-bonceng-motor-hadap-sampingBagikan Berita Ini
0 Response to "Ini Bahayanya Bonceng Motor Hadap Samping - Kompas.com - Otomotif Kompas.com"
Posting Komentar