Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) meluruskan wacana sepeda motor masuk tol yang kerap ia gaungkan dalam beberapa kesempatan. Menurut Bamsoet, banyak orang yang gagal paham terhadap usulannya, dengan mengira bahwa wacana tersebut hanya untuk memfasilitasi para pemilik dan pengendara moge (motor gede).
"Di beberapa negara itu punya kebijakan motor masuk tol, tapi itu tujuannya berbeda, tapi lebih kepada hak pengendara motor (secara umum), bukan motor besar (moge)," kata Bamsoet, saat berbincang dengan detikOto, di Hotel Sultan, Jakarta, belum lama ini.
Menurut Bamsoet, pemilik sepeda motor harusnya mendapatkan hak yang sama dengan pemilik mobil untuk bisa mengakses jalan tol. Namun konsepnya bukan seperti di luar negeri, di mana motor berkapasitas 500 cc ke atas yang bisa mengakses jalan tol dengan lajur yang sama. Bamsoet ingin semua pengendara motor bisa lewat jalan tol, tapi dengan lajur yang terpisah dengan pengendara mobil.
Tol Bali Mandara yang bisa diakses pengendara motor dengan jalur terpisah. Foto: Istimewa/Jasamarga Bali Tol |
"Kalau di luar negeri kan menjadi satu, kalau ini harus terpisah seperti yang ada di Bali (tol Mandara) pakai jalur sendiri. Kenapa (motor harus masuk tol dengan lajur terpisah)? Untuk memecah kemacetan di jalan-jalan umum, kedua untuk memberi jaminan keselamatan kepada pengendara motor. Di Bali itu 14 tahun jalan tol terpisah dengan motor, kecelakaan, nggak sampai 10, itu pun nggak fatal," tambah pria yang juga menjabat sebagai Dewan Pembina Motor Besar Indonesia (MBI) itu.
Lanjut Bamsoet menambahkan, usulan sepeda motor masuk tol bisa diberlakukan di wilayah-wilayah yang padat penduduk seperti Jabodetabek, dengan ruas jalan tol yang masih lebar.
"Sekarang anak-anak muda kita rata-rata yang baru nikah, nggak mungkin sanggup beli rumah di Jakarta. Dia beli rumah di Depok, Bekasi, Tangerang. Ke kantor pakai apa (kalau nggak pakai motor)? Bangun pagi jam 4, ngebut, itu kan pertempuran nyawa juga dalam perjalanan ke kantor," ujar Bamsoet.
Tol Jagorawi Foto: ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya |
"Kalau jalan (tol) Jagorawi, jalan ke Bekasi, jalan ke Lippo sana kan tolnya masih lebar, dibikin jalur khusus motor jauh lebih aman dan lebih cepat. Dan nggak perlu sewa kos di Jakarta, kan buang duit, mending buat cicil rumah," tambahnya lagi.
"Jadi kembali lagi, dasar pemikiran saya (soal wacana sepeda motor masuk tol) adalah hak. Cuma (ruas jalan) tidak boleh digabung. Nah orang-orang kan salah ngerti awal-awal, dikiranya (ruas jalannya) digabung, sehingga banyak yang bilang 'wah bisa bikin celaka' dan segala macam," tukas Bamsoet.
Simak Video "Anies-Atta Halilintar Hadiri Pelantikan Bamsoet Sebagai Ketua IMI"
[Gambas:Video 20detik]
(lua/rgr)
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Luruskan Wacana Motor Masuk Tol, Bamsoet: Bukan untuk Moge - Detikcom"
Posting Komentar