Search

Otak-atik Aturan Sepeda Motor Era Corona Bikin Rakyat Merana - CNN Indonesia

Jakarta, CNN Indonesia -- Inkonsistensi pemerintah dalam mengatur sepeda motor kala penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) jadi sorotan. Pakar menilainya sebagai bentuk pengabaian pemerintah terhadap kondisi masyarakat perkotaan.

Semua bermula saat Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto meneken Permenkes Nomor 9 Tahun 2020 tentang Pedoman PSBB. Dalam aturan itu, pemerintah melarang angkutan roda dua mengangkut penumpang. Hanya barang yang boleh dibawa pengemudi roda dua.

Aturan itu lalu diadopsi DKI Jakarta saat menerapkan PSBB. Pergub DKI Nomor 33 Tahun 2020 juga melarang angkutan roda dua berbasis aplikasi untuk mengangkut penumpang.


Namun pergub tidak melarang pengguna sepeda motor pribadi untuk membonceng penumpang. Pasal 18 ayat 5 peraturan itu hanya mensyaratkan dua orang yang naik di atas satu motor wajib tinggal di alamat yang sama.
Ketentuan kemudian berubah lagi kala Menteri Perhubungan ad interim Luhut Binsar Pandjaitan menerbitkan Permenhub Nomor 18 tahun 2020 tentang Pengendalian Transportasi dalam rangka Pencegahan Penyebaran Covid-19.

Pasal 11 poin c mengatur hal yang sama dengan Permenkes 9/2020: angkutan roda dua hanya boleh mengangkut barang.

Namun pada poin berikutnya, Kemenhub membolehkan sepeda motor mengangkut penumpang dengan syarat menjaga prosedur kesehatan, antara lain harus dalam keadaan sehat, harus memakai masker dan sarung tangan, dan melakukan disinfeksi kendaraan.

Analis Kebijakan Publik Universitas Trisakti Trubus Rahadiansyah menilai otak-atik aturan ini disebabkan kegamangan pemerintah dalam menentukan pendekatan menghadapi corona.

Pemerintah ingin mengedepankan protokol kesehatan dengan memberlakukan jaga jarak (social distancing). Namun di saat yang sama, pemerintah tidak memerhatikan potret masyarakat Indonesia.

Abai Kondisi Rakyat dalam Perumusan Larangan Motor kala PSBBIlustrasi. Aturan soal kendaraan bermotor sempat beberapa kali diubah terkait status PSBB. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)

"Pemerintah tidak melihat sisi kemanfaatan, kegunaan masyarakat. Ada teori supply-demand, penawaran-permintaan. Yang dipakai pendekatan kesehatan, tapi itu juga tidak satu kata," ujar Trubus saat dihubungi CNNIndonesia.com, Senin (13/4).

Warga yang Tergantung

Trubus mengatakan sebenarnya pendekatan kesehatan memang dibutuhkan. Namun pemerintah alpa dalam memerhatikan kondisi sosial masyarakat perkotaan yang kadung bergantung pada sepeda motor dan ojek.

Dia melihat hal ini tak terlepas dari kegagalan pemerintah menyediakan transportasi publik massal sebelum pandemi menghantam Indonesia.

"Ketidakmampuan pemerintah juga menyediakan transportasi yang cepat dan nyaman. Akhirnya warga pakai motor," ucapnya.

Dihubungi terpisah, Sosiolog dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Sunyoto Usman menilai pemerintah memang tidak memotret secara utuh kondisi masyarakat saat merumuskan kebijakan PSBB.


Menurutnya, pemerintah tak bisa tiba-tiba membatasi penggunaan sepeda motor yang sudah menjadi pola hidup masyarakat tanpa memberi solusi yang konkret.

"Kalau semua dipatok enggak boleh begini, enggak boleh begitu, berat itu. Ini bukan bidak catur, ini manusia, ada keinginannya, keyakinannya, opportunity-nya," tutur Sunyoto saat dihubungi CNNIndonesia.com, Senin (13/4).

Sunyoto mengatakan setuju jika pemerintah membatasi penggunaan sepeda motor untuk mencegah corona. Namun menurutnya perlu langkah lanjutan dalam kebijakan tersebut.

Dia mengingatkan banyak masyarakat terlanjur bergantung pada sepeda motor atau angkutan ojek. Banyak pula masyarakat yang masih rajin berpergiaan saat PSBB diberlakukan.

Mestinya, menurut Sunyoto, pemerintah melakukan kajain terlebih dulu terkait pola kebutuhan transportasi warga. Kemudian merumuskan transportasi pengganti kala sepeda motor harus dikandangkan sementara waktu.

"Misalnya ada jaringan transportasi yang menghubungkan kawasan menengah ke bawah, pasar, rumah sakit, puskesmas. Ini perlu mapping yang luar biasa, tapi harus untuk kepentingan bersama," kata Sunyoto.

Dia memahami pemerintah tak bisa sempurna merespons krisis corona karena tidak terbiasa. Akan tetapi Sunyoto berpendapat ini adalah momen pemerintah untuk merumuskan SOP penanganan kiris berbasis kebutuhan masyarakat.

"Tidak ada yang sempurna dalam kondisi seperti ini, termasuk pemerintah. Tinggal disempurnakan apa yang kurang," ungkapnya. (dhf/stu)

[Gambas:Video CNN]

Let's block ads! (Why?)

Baca Lagi aje https://www.cnnindonesia.com/nasional/20200413143834-20-493068/otak-atik-aturan-sepeda-motor-era-corona-bikin-rakyat-merana

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Otak-atik Aturan Sepeda Motor Era Corona Bikin Rakyat Merana - CNN Indonesia"

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.