Liputan6.com, Jakarta Memanaskan sepeda motor sering dilakukan oleh pemilik sebelum bepergian. Namun, apakah motor dengan teknologi injeksi masih perlu dipanaskan?
Pada dasarnya sistem pengabutan injeksi adalah mencampur oksigen dengan bahan bakar yang akan masuk ke ruang bakar. Besaran atau debit BBM akan diatur secara elektronik sehingga lebih optimal ketimbang motor karburator.
Meski lebih canggih, ternyata menurut Senior Technical Advisor Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM), Slamet Kasianom motor berpengabut injeksi masih perlu dipanaskan. Terutama saat pagi hari atau berada di kondisi lingkungan dingin.
Motor berjenis apa pun termasuk injeksi masih perlu dipanaskan memang. Fungsi memanaskan mesin motor ini banyak, untuk komponen-komponen agar mengembang kemudian celahnya menyempit, lebih presisi, dan kompresi menjadi ideal," kata Slamet kepada OTO.com, Senin (11/10).
Dia melanjutkan, saat pagi hari umumnya komponen dalam mesin termasuk pelumasan atau oli tidak dalam performa terbaik. Selain itu memanaskan mesin motor juga menghindari pengembunan, sebab jika hal itu terjadi campuran bahan bakar dan oksigen menjadi tak maksimal.
"Salah satunya contohnya adalah pengembunan apalagi kalau motornya ada di dataran tinggi dengan suhu dingin. Intinya ketika mesin motor dingin campuran menjadi tidak ideal, kalau sudah begini mesin motor akan brebet atau tersendat-sendat," jelas dia.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Berapa lama ideal memanaskan mesin motor?
Terkait durasi memanaskan motor injeksi, menurut Slamet minimal adalah 1 menit. Rentang waktu tersebut dijelaskan cukup untuk membuat komponen dalam mesin menjadi presisi dan pencampuran antara oksigen serta bahan bakar sudah ideal.
"Di suhu tropis seperti Indonesia 1 menit memanaskan motor sudah cukup. Di Yamaha ada namanya Diagnostic Tools, di situ kita bisa melihat suhu mesin memang idealnya di 82 derajat celcius, ini suhu yang membuat motor menjadi lebih stabil sebelum digunakan," katanya.
Perlu dicatat, jangan memanaskan motor terlalu lama dan memposisikannya di ruang tertutup, misalnya di dalam teras, atau garasi. Sebab, menurut Slamet motor yang baru saja dipanaskan secara kandungan atau campuran bahan bakarnya masih kaya yang otomatis emisi gas buangnya tergolong tinggi. Ini sangat berbahaya bagi kesehatan dalam tubuh manusia.
"Kondisi langsam atau baru saja dipanaskan, kandungan campurannya masih terlau kaya sehingga emisi gasnya buangnya tinggi. Gas hidrokarbon ini bahaya dan pastikan memanaskan motor di ruangan terbuka," imbuhnya.
Jangan digeber-geber
Hindari juga memanaskan motor dengan cara membuka kemudian menutup tuas gas atau istila digeber-geber. Slamet mengatakan, ketika menggeber dengan putaran mesin tinggi potensi komponen piston macet atau 'ngejim' bisa saja terjadi.
"Ketika geber-geber, tumbukan antara dinding silinder dengan silinder piston akan menjadi keras. Kemudian potensi klep rusak atau loncat juga bisa terjadi karena tidak ada beban. Risiko terparahnya ke arah situ," pungkasnya.
Lantas saran dari Slamet, ketika Anda ingin memanaskan mesin motor hal yang paling baik adalah mendiamkannya secara langsam atau dalam posisi idle mesin selama 1 menit.
Sumber: Oto.com
Infografis 6 Cara Hindari Covid-19 Saat Bepergian dengan Pesawat
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Masih Perlukah Memanaskan Motor Injeksi Setiap Pagi? - Liputan6.com"
Posting Komentar