Adakalanya motor listrik memang bermasalah. Namun, bukan berarti semua jenis kendaraan elektrik dapat dilabeli dengan unsur-unsur negatif seperti tidak kuat nanjak.
Sebelum diluncurkan, semua motor akan melewati berbagai macam inspeksi dari pabrikan dan pemerintah soal uji kelayakan, termasuk motor listrik. Tidak dapat dimungkiri bahwa sebagai industri yang masih berkembang, motor listrik tidak luput dari kesalahan. Akan tetapi, masalah yang tidak segera dicari akar permasalahannya akan terus merambat kepada hal lainnya.
Karena alasan ini, banyak masyarakat yang beranggapan motor listrik adalah produk gagal. Nah, stigma yang melekat di masyarakat tersebut sangat mempengaruhi angka penjualan perusahaan kendaraan listrik di Indonesia, termasuk Savart, produsen motor listrik lokal asal Sidoarjo. Itulah mengapa, mereka sedang berupaya mengedukasi masyarakat untuk lebih paham tentang motor listrik.
William Ekaputra selaku CEO dari Savart Motors mengatakan dirinya sempat sedih ketika mengetahui stigma pemikiran masyarakat Indonesia soal motor listrik. Sebab, katanya, banyak yang berpikir motor listrik itu hanya seperti mainan dan tidak bisa diandalkan. Meski begitu, dia mewajari masyarakat berkata demikian karena memang punya pengalaman menyakitkan tentang motor listrik.
"Mungkin teman-teman pengalaman (motor listirk) yang nggak kuat naik, karena transmisinya kurang, nah kita mau mencoba mengubah stigma itu," kata William saat ditemui langsung di ICE BSD.
"Kalau di luar negeri, orang itu mindset-nya motor listrik powerful, lebih kuat dari motor bensin. Tapi cuma di Indonesia ini motor listrik mindset-nya nggak kuat nanjak. Jadi ini yang mau kita ubah," ucapnya.
Tidak tanggung-tanggung, William langsung meluncurkan Savart S-1. Skuter listrik buatan anak bangsa yang dirakit langsung di Mojokerto. Dia menjamin motor ini pasti kuat nanjak dan cocok dengan kultur dan kebiasaan orang Indonesia.
Savart meluncurkan motor listrik seri S-1 di IMOS 2023. Kehadiran Savart menambah daftar produsen motor listrik asal Indonesia. Foto: Andhika Prasetia |
Motor listrik buatan Indonesia ini diklaim memiliki tingkat komponen dalam negeri (TKDN) sebesar 60%, yang merupakan hasil perkiraan berdasarkan pengembangan komponen utama yang dilakukan oleh tim Savart EV.
"TKDN 60% dari design milik kami, Intellectual Property (IP) atau paten juga milik kami, baterai juga buatan kami, cuma untuk motor penggeraknya saja yang kita masih impor," pungkas William.
Motor ini ditawarkan dalam dua tipe, yaitu Savart S-1 dan Savart S-1P Insigna. S-1 dijual tanpa baterai dengan harga Rp 42 juta sedangkan S-1P dijual sepaket dengan baterai Rp 58 juta.
Simak Video "Penjualan Motor Listrik di Denpasar Meroket Usai Ada Subsidi Rp 7 Juta"
[Gambas:Video 20detik]
(rgr/lth)
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Cuma di Indonesia Motor Listrik Dianggap Tak Kuat Nanjak - detikOto"
Posting Komentar