Seru dan Unik, Balap Motor di Tengah Sawah – Radar Pekalongan Online - Radar Pekalongan

BATANG – Unik dan menggelitik. Itulah suasana Lomba ‘motorcross’ yang digelar oleh para tukang ojek angkut gabah yang ada di Dukuh Pungangan, Desa Tegalsari, Kecamatan Kandeman Kabupaten Batang, Minggu (12/09/2021).

Lomba yang diberi nama Balap Motor Gabah itu digelar dalam rangka memperingati panen raya Desa Tegalsari. Sedangkan tempat balapannya sendiri digelar di area persawahan.

Menurut Ketua Panitia, Ahmad Rohim (48), lomba balap motor gabah sendiri pesertanya merupakan tukang ojek khusus pengangkut gabah atau padi yang usai di panen dari area persawahan yang tergabung dalam Serikat Pekerja Pemuat Padi (SP3).

“Ojek gabah adalah penjual jasa pengangkut gabah saat panen raya. Ciri khasnya adalah memodifikasi sepeda motor bebek biasa ala motor trail dengan ban trail, dan diberi ruang untuk mengangkut gabah dibagian belakang,” ungkap Ahmad Rohim.

Menurut lomba itu sendiri sebenarnya sudah tercetus sejak lima tahun lalu, atau 2016, atau bertepatan dengan berdirinya paguyuban Namun, ide tersebut baru kali ini terlaksana.

“Ide awal itu muncul ketika para tukang ojek bermain di sawah usai panen raya, main motorcross-motorcross-an. Dari situlah muncul ide untuk menggelar lomba secara resmi dan bisa menjadi ikon dari Desa Tegalsari,” jelasnya.

Pada lomba yang digelar Minggu padi ini ada 30 peserta peserta yang mengikuti lomba motor gabah. Para peserta harus berlomba di lintasan sepanjang 150 meter yang diatur seperti lintasan balap motorcross.

“Tiap peserta harus menyelesaikan tiga putaran. Sedangkan untuk setiap sesi lomba diikuti tiga peserta dan pemenangnya yang paling cepat. Untuk hadiah lomba sendiri yaitu juara I mendapat ban trail belakang ukuran 300 ring 17, juara II mendapat ban trail depan ukuran 275 dan juara III sepatu boots,” beber Ahmad Rohim.

Salah seorang peserta, Rojiun (50) mengatakan, dirinya beserta peserta berlomba adu cepat di track yang cukup menantang sambil mengangkut bungkus gabah.

Kepala desa Tegalsari, Daryono menyambut, even yang digelar masyarakat itu. Bahkan pihaknya meminta agar kegiatan tersebut bisa menjadi lomba musiman.

“Semoga bisa jadi daya tarik wisata dan bisa mengundang wisatawan. Selain itu, juga bisa menjadi ikon bagi Desa Tegalsari agar bisa dikenal luas,” tandas Daryono. (nov/don)

Adblock test (Why?)