Search

Repot Gage Sepeda Motor - detikX

Jadi bandingkan, lebih berbahaya mana, kerumunan di simpul (halte, stasiun dan terminal) dibandingkan kerumunan antar motor tadi? Di jalan atau tempat kerumunan motor, ini berbahaya mana? Ini yang harus kita lihat dulu. Ini perlu dicoba? Ya nggak perlu kok, cukup dianalisis aja.”

Kebijakan ganjil-genap yang juga menyasar roda dua langsung mengundang reaksi pro dan kontra dari para pengguna sepeda motor. Mereka umumnya keberatan dengan kebijakan anyar tersebut. Alasannya, ganjil-genap untuk sepeda motor diprediksi tidak akan berjalan dengan efektif. “Nggak efektif kalau ganjil-genap motor untuk mengurangi penularan COVID-19. Kalau akhirnya pengguna sepeda motor harus pakai transportasi massal, kan lebih nggak jelas lagi keamanannya, protokol kesehatannya,” ungkap Doni, 47 tahun, warga Joglo, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, kepada detikX, Kamis, 11 Juni.

Doni berharap, Pemprov Jakarta bisa mengkaji lebih dalam lagi soal pemberlakuan ganjil-genap sepeda motor. Selama ini, pemberlakuan ganjil-genap untuk mobil saja tidak berjalan dengan efektif. Kebanyakan pengguna roda empat banyak yang mencari-cari jalan tikus, sehingga arus lalu lintas di jalan non protokol macet luar biasa. “Mobilitas di Jakarta sangat padat. Dari gedung-gedung, perumahan elit, sampai klasteran setiap waktu keluar-masuk, banyak sekali jalan kecil dan gang, antre kendaraan bikin macet.”

Hal yang sama juga diutarakan Ardhy, 47 tahun, warga Kalimalang, Jakarta Timur. Pembatasan penggunaan sepeda motor dengan sistem ganjil-genap akan merepotkan. Beralih ke angkutan umum, selain menaikkan risiko tertular COVID-19, menurut Ardhy, juga memakan ongkos transportasi harian lebih besar. “Malah bikin repot, yang harus naik motor jadi dua hari sekali. Angkutan umum jadi penuh dan berdesakan pula,” katanya kepada detikX, Kamis, 11 Juni.

Ketua Umum Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Agus Taufik Mulyono menilai, dari kajian pihaknya bersama pakar kesehatan masyarakat, potensi penularan COVID-19 di transportasi umum sangat tinggi. Jika para pengendara roda dua itu beralih menggunakan transportasi umum, maka tidak hanya di dalam kendaraan umum, simpul-simpul kerumunan akan terjadi di halte, terminal, dan stasiun kereta rel listrik (KRL).

Let's block ads! (Why?)

Baca Lagi aje https://news.detik.com/investigasi/d-5050840/repot-gage-sepeda-motor

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Repot Gage Sepeda Motor - detikX"

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.