Klaim Positif, Motor Swiss Qooder Berencana Tambah Model Baru - Kompas.com - Otomotif Kompas.com

JAKARTA, KOMPAS.com - Motor roda empat Qooder, masuk ke Indonesia akhir tahun lalu. Saat ini baru satu model yang dibawa, namun ke depan merek asal Swiss itu sudah mempersiapkan model lainnya.

Yudit, Marketing Manager PT Enduro Republik Indonesia (ERI), pemegang merek Qooder di Indonesia, mengatakan, di negara asalnya Qooder punya model lain mulai yang dari roda dua dan roda tiga.

"Untuk yang roda empat baru Qooder ini, dia nama modelnya Qooder juga. Tapi tahun ini prinsipal bakal mengeluarkan model baru yaitu X-Qooder yakni buat adventure," kata Yudit kepada Kompas.com, belum lama ini.

Yudit mengatakan, ke depan setelah meluncur memang ada rencana membawa model baru tersebut ke Indonesia. Tapi semua meski melihat kondisi penjualan saat ini.

Adapun X-Qooder dan E-Qooder sudah diperkenalkan di EICMA, Milan tahun lalu. Peluncuran resmi atau penjualannya rencananya akan dilakukan tahun ini, meski ada kemungkinan terkendala Covid-19.

Foto: Motoservices X-Qooder

"Kalau untuk rencana pasti ada ke sana. Tapi memang kita mau yang roda empat dulu buat menggebrak pasar. Selain X-Qooder juga ada rencana prinsipal mengeluarkan E-Qooder versi listrik," kata Yudit.

Bicara motor roda empat masih terdengar asing di telinga. Di Indonesia pemainnya hanya satu yaitu Qooder. Pemain yang lain biasanya hanya roda tiga, seperti Piaggio MP3 dan Peugeot Metropolis.

Qooder terjun di dalam segmen skutik bongsor. Tapi berbeda dengan yang lain dengan roda empat pasarnya lebih sempit lagi. Tapi Yudit mengatakan, hal itu justru jadi kesempatan tersendiri.

"Untuk buka market kalau kita bermain di roda dua dan roda tiga sudah ada brand yang terdahulu baik dari Jepang dan Eropa yang lebih senior, jadi kita start untuk menggebrak dengan roda empat," katanya.

Sejak meluncur pada akhir tahun lalu, Yudir mengatakan Qooder sudah terjual 20 unit. Mayoritas sebanyak 11 unit berada di Jakarta, sisanya tersebar di Jawa Barat, Palembang, Lampung dan Balikpapan.

Let's block ads! (Why?)