RMco.id Rakyat Merdeka - Kejadian ini kira-kira dua minggu lalu ramai di lingkungan tempat tinggal saya, di kawasan Cengkareng Timur, Jakarta Barat. Waktu itu pagi-pagi sekitar pukul 6, di depan rumah saya sudah ramai sekali suara ibu-ibu dan bapak-bapak yang bersahut-sahutan.
Pikir saya, harusnya pagi-pagi itu suasananya tenang dan fresh, sarapan sama keluarga, kok ini malah ada ribut- ribut. Jadi penasaran juga sih ada apa? Apa ada tetangga yang saling singgung terus berantem atau apa sih? Usut punya usut ternyata keriuhan pagi itu disebabkan adanya motor yang parkir depan rumah Bu Yuni.
Apa masalahnya motor parkir depan rumah? Memang nggak salah sih, tapi yang jadi aneh itu, semua orang di kawasan rumah saya nggak ada yang tahu itu motor siapa? Nggak ada satu pun dari orang di lingkungan ini mengaku ini motor siapa.
“Masalahnya ini motor ada disini dari tadi malem? Punya siapa ini? Anak saya mau keluar rumah susah?” keluh Bu Yuni. “Nggak tahu bu, kita juga nggak ada yang punya motor Satria kayak itu?” sahut beberapa tetangga.
Berita Terkait : Ngarep Cuti Akhir Tahun
“Jangan-jangan itu motor curian kali bu. Orangnya ketangkep polisi, terus motornya ditinggal disini,” cetus Pak Petra.
Pikir saya, ah masa sih, ada orang yang ditangkap polisi tapi kok barang buktinya ditinggal. Pasti kalau orang tersebut ditangkap, setidaknya polisi langsung gerak cepat cari barang bukti. Ditambah pasti ada laporan orang hilang motor.
Karena tidak ada juga tahu ini motor siapa, akhirnya sama Bu Yuni dan anaknya, motor Yamaha Satria ini cuma dipinggirkan ke jalan, takut menghalangi lalu lalang orang melintas. Ibu-ibu sama bapak-bapak yang tadi ribut sedikit demi sedikit mulai membubarkan diri.
Sampai sore jelang magrib motor itu belum juga beranjak dari tempatnya alias belum juga dijemput si empunya. Ya udah deh biarin aja nanti juga nggak lama ada yang ambil.
Berita Terkait : Ke Pantai Sawarna
Jelang pukul 12 tengah malam saat saya disuruh ibu kunci pintu gerbang motor itu pun masih anteng diparkir pojok kanan jalan. Saya terus pandangin itu motor sampai bertanya sendiri dalam hati. Eh motor kamu itu punya siapa sih kok belum juga diambil yang punya? Lama-lama saya pandangin jadi serem jugaI akhirnya ibu saya suruh saya cepet masuk.
Besok pagiI saya pikir itu motor sudah diambilI tapi ternyata dia masih betah di sana. Ya udah deh terserah dia aja kalau memang mau tinggal di sana.
Di hari ketiga pagi-pagi di depan rumah saya kembali ada suara ribut- ribut. Kali ini ada apa lagi sih? Pas saya keluar rumah ada pasangan suami istri sudah setengah baya sama anak laki- lakinya sekitar 20 tahunan mendorong motor tak bertuan itu.
Saking kepo saya tanya sama ibu saya. “Itu siapa bu?” “Itu orangtua sama anaknya yang punya motor ituI” kata ibu. Jadi menurut cerita si ibuI motor anaknya dipinjam oleh temannya tiga hari lalu. Pas mau dikembalikan ternyata teman si anak itu terciduk polisi sedang asyik nyabu di rumah kawannya. Ia sempat kabur dan meninggalkan motor itu di lingkungan tempat tinggal saya.
Berita Terkait : Lansia Depresi Akibat Pandemi
Orangtua dan anak laki-laki itu kemudian mendapat kabar dari polisi kalau motor itu ada di kawasan Cengkareng. Padahal rumah si pemilik motor ini cukup jauh dari lingkungan rumah saya tapi motornya sampai di sini.
Baca Lagi aje https://rmco.id/baca-berita/ngopi/55637/motor-tak-bertuanBagikan Berita Ini
0 Response to "Motor Tak Bertuan - Rakyat Merdeka RMCO.ID - The Political News Leader"
Posting Komentar