JAKARTA, KOMPAS.com - Tidak sedikit bikers yang menambah aksesori berupa boks tambahan pada motor. Jenisnya pun beragam, ada jenis top box (boks belakang atau atas), atau jenis side box, yang diposisikan di dua sisi samping kanan dan kiri belakang sepeda motor.
Untuk model side box biasanya digunakan sebagai perlengkapan touring dan jarang digunakan harian, karena sulit bila dipakai di kondisi jalan yang macet.
Bila berniat memasang boks samping, Kepala Bengkel Honda Bintang Motor Cinere, Ribut Wahyudi, mengatakan, harus melakukan proses adaptasi terlebih dahulu.
Ini dimaksudkan agar terbiasa dengan tambahan koper di samping kanan kiri, terlebih lagi ketika melakukan manuver.
Baca juga: Ini Kebocoran Ban Mobil yang Tidak Bisa Ditambal Lagi
Adaptasi juga membuat pengendara bisa membedakan saat menggunakan boks atau tidak.
“Sebenarnya tidak sulit, hanya saja membutuhkan adaptasi agak lama agar saat digunakan turing sudah terbiasa,” ujar Ribut saat dihubungi Kompas.com.
Baca juga: Benarkah Pembonceng Lebih Berisiko Saat Kecelakaan Motor?
Hampir semua model boks samping menggunakan sistem knock-down (bongkar pasang). Pasalnya jenis ini terlalu merepotkan jika harus digunakan pada kondisi lalu lintas biasa. Biasanya menggunakan bracket Sb 2000 atau Sb 1000.
“Karena hanya digunakan pada saat tertentu, model ini memakai sistem bongkar pasang. Sehingga mudah jika harus dipasang dan bila akan dicopot dan bodi motor,” kata Ribut.
Selain itu, menurut Ribut, hal yang harus diperhatikan adalah total panjang boks samping saat terpasang melebihi panjang setang motor.
"Agar saat akan menyalip diantara dua kendaraan, ukuran setang sudah mewakili boks yang berada di belakang, sehingga tidak akan tersangkut," ucapnya.
Baca Lagi aje https://otomotif.kompas.com/read/2020/07/29/102200715/pasang-boks-samping-di-sepeda-motor-jangan-sampai-salah-Bagikan Berita Ini
0 Response to "Pasang Boks Samping di Sepeda Motor, Jangan Sampai Salah! - Kompas.com - Otomotif Kompas.com"
Posting Komentar