Liputan6.com, Jakarta - Motor yang dipasarkan di Indonesia, tersedia dalam banyak pilihan. Paling laris, tentu saja skuter matik (skutik), lalu bebek atau moped, dan juga sport.
Skutik menjadi yang terlaris, pasalnya untuk menggunakannya tidak butuh usaha yang terlalu berat, tinggal gas dan rem saja dan tanpa mengoperasikan atau mengoper gigi. Lalu, motor apa yang cocok untuk belajar motor?
Melansir laman resmi Suzuki Indonesia, karena saat pengendara sudah bisa naik motor manual, akan secara otomatis ia juga akan bisa menggunakan motor matik.
Sedangkan mereka yang baru bisa naik motor matik, belum tentu bisa atau sanggup membawa motor manual dengan aman.
Saat belajar dengan menggunakan motor manual, yang pertama dilakukan dan harus dikuasai adalah menguasai gas dan kopling.
Koordinasi Antara Gas dan Kopling Lebih Terkontrol
Jika matik hanya gas, rem, gas, rem saja dan tidak belajar bagaimana mengkoordinasi antara kopling dan gas.
Sehingga mereka yang belajar motor memakai motor matik feeling kontrol gas dan persneling tidak akan sebagus mereka yang belajar dengan motor manual.
Keuntungan belajar menggunakan motor manual adalah koordinasi antara gas dan kopling akan benar-benar terkontrol. Saat ada gap antara gas dan kopling, mesin berisiko mati tiba-tiba.
Belajar Kontrol Buka-Tutup Gas
Tidak hanya itu, saat belajar memakai motor manual, pengendaranya dituntut untuk mampu membuka dan menutup gas ketika harus ganti gigi.
Secara refleks, hal ini bisa membuat pengendara menjadi terbiasa untuk menutup gas ketika pengereman. Secara tidak sadar, pengendara bisa belajar kontrol buka-tutup gas.
Sehingga saat mereka mengendarai motor matik, sudah mengerti kontrol gasnya seberapa yang aman.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Belajar Motor, Lebih Baik Pakai Matik atau Manual? - Liputan6.com"
Posting Komentar