Search

Subsidi Konversi Ditambah, Produsen Motor Listrik Mengaku Tidak Khawatir - Otomotif Kompas.com

JAKARTA, KOMPAS.com - Menyikapi bertambahnya nominal subsidi konversi menjadi Rp 10 juta, produsen-produsen motor listrik mengaku tidak khawatir dan optimistis dengan penjualan.

Menurut produsen, demografi pasar masih sangat luas, sehingga volume penjualan yang bisa dirasakan oleh masing-masing pihak pasti akan merata.

Yandi Sosiandi, Head of Marketing PT BML United E-Motor, menjelaskan, walaupun subsidi konversi bertambah, kecenderungan masyarakat untuk membeli motor listrik masih cukup besar.

“Masyarakat pastinya banyak yang lebih suka barang jadi, unit langsung dari diler dan kondisinya baru. Kalau motor konversi kan harus oprek dulu,” ucapnya kepada Kompas.com, Sabtu (2/11/2023).

Baca juga: Fitur Keselamatan Mobil Ada Batasnya

Motor Honda Beat yang dikonversi menjadi listrik menggunakan Conversion Kit milik MusashiKompas.com/Daafa Alhaqqy Motor Honda Beat yang dikonversi menjadi listrik menggunakan Conversion Kit milik Musashi

Menurut Yandi, satu keunggulan yang bisa ditawarkan motor listrik pabrikan adalah layanan purna jual. Jangkauan diler dan bengkel resmi jauh lebih luas, jika dibandingkan dengan bengkel konversi.

“Kalau beli motor yang enggak ada layanan aftersales, kebanyakan (konsumen) pasti enggan, ini pasti. Soalnya nanti kalau (motor listrik) kenapa-kenapa, servisnya kan bingung harus di mana,” kata dia.

Kendati demikian, Yandi berharap jika pemerintah mempertimbangkan penambahan subsidi untuk motor listrik pabrikan. Jika memungkinkan, nominalnya juga dinaikkan menjadi Rp 10 juta.

Ungkapan senada juga disampaikan Iman Budiadji Wibawa, Direktur Utama Greentech EV Motor. Menurutnya, penambahan subsidi pasti bisa mempercepat program elektrifikasi Nasional.

Baca juga: Mana yang Lebih Baik, Beli Motor Listrik Pabrikan atau Konversi?

Ilustrasi jajaran produk motor listrik United E-Motor.Dok. United E-Motor Ilustrasi jajaran produk motor listrik United E-Motor.

“Pemerintah kan menargetkan sebanyak 2 juta kendaraan listrik di tahun 2025. Jika tujuannya kuantitas, daya beli masyarakat yang harus dipancing,” ucapnya.

Menurut Iman, industri motor listrik memang terbilang baru, namun tingkat pertumbuhannya sangat eksponensional alias meningkat.

“Pasar ini masih terbuka lebar, jadi sekalipun subsidi konversi naik, pasti enggak akan memengaruhi penjualan kami,” kata dia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Adblock test (Why?)

Baca Lagi aje https://news.google.com/rss/articles/CBMifWh0dHBzOi8vb3RvbW90aWYua29tcGFzLmNvbS9yZWFkLzIwMjMvMTIvMDIvMTYyMjAwMjE1L3N1YnNpZGkta29udmVyc2ktZGl0YW1iYWgtcHJvZHVzZW4tbW90b3ItbGlzdHJpay1tZW5nYWt1LXRpZGFrLWtoYXdhdGly0gEA?oc=5

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Subsidi Konversi Ditambah, Produsen Motor Listrik Mengaku Tidak Khawatir - Otomotif Kompas.com"

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.