Program BBM ke motor listrik yang dicanangkan pemerintah tidak diserap pasar dengan baik. Pemerintah memberikan subsidi hingga Rp 10 juta untuk konversi motor BBM ke motor listrik. Sekretaris Umum Asosisasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) Hari Budiyanto mengungkap beberapa faktor yang bikin konversi motor listrik belum diminati masyarakat.
Hari mengungkapkan faktor pertama adalah terkait harga yang bersaing dengan motor listrik yang ada di pasaran. Harga motor listrik sekarang mendapatkan subsidi sebesar Rp 7 juta sehingga harganya bisa lebih murah.
"Kita harus pakai kacamata masyarakat kalau konversi itu tentunya ada motor yang dikonversi ada biaya, ada insentif. Pesaingnya apa? Ada motor listrik baru juga. Dapat subsidi, harganya murah juga," ujar Hari di Jakarta Selatan, Rabu (17/1/2024).
Dia melanjutkan program konversi motor listrik yang tersendat ini lantaran mekanisme yang belum dipahami betul oleh masyarakat. Budi menambahkan konversi motor listrik masih menyasar segmen penghobi, belum memikat masyarakat yang memakai motor harian.
"Demandnya ini tergantung, konversi ini masih banyak dilakukan oleh para hobbies, motornya antik. Tetapi kalau motor dalam tanda petik yang dipakai harian segala macam. Mungkin ya, saya hanya memandang dari sisi masyarakat sendiri 'oh mesinnya nanti di-scrap (dihancurkan)' di situ masih ada, costnya masih mahal menurut saya meskipun sudah diinsentifkan tapi prosesnya tidak mudah," jelas dia.
Infrastruktur penunjang motor listrik yang belum masif juga menjadi pertimbangan. Motor yang sudah diganti dengan sumber tenaga baterai dinilai belum seluwes motor internal combustion engine (ICE).
"Tempatnya saja terbatas. Problemnya sama persis dengan EV yang baru. Adoptionnya harus bisa memberikan itu tadi, bisa dipakai kapan saja dan kemana saja," jelas Hari.
Diberitakan detikcom sebelumnya, Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan, realisasi anggaran tidak terserap maksimal karena beberapa program tidak tercapai. Target konversi motor BBM ke motor listrik tidak tercapai. Dari target 50.000 unit, kata Arifin baru terealisasi ratusan unit.
Pemerintah memberikan subsidi hingga Rp 10 juta untuk konversi motor BBM ke motor listrik.
"Anggarannya Rp 350 miliar, capaiannya sangat minim sekali, untuk 50 ribu unit, ini capaiannya masih mencapai skala hanya ratusan," katanya.
Arifin bilang, perlu upaya-upaya keras agar masyarakat mau beralih ke kendaraan listrik.
"Jadi kita memang perlu upaya-upaya keras menarik minat masyarakat sehingga konsumsinya bisa dilakukan. Sementara kita masih mempertahankan ketersediaan anggaran untuk konversi," katanya.
Simak Video "Bukan Sulap! Konversi Motor Bensin ke Listrik Cuma Butuh Hitungan Menit"
[Gambas:Video 20detik]
(riar/dry)
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Subsidi Konversi Motor Listrik Jadi Rp 10 Juta tapi Masih Sepi Peminat - detikOto"
Posting Komentar