Pilihan Motor Matik Bekas Mulai Rp 4 Jutaan - Kompas.com - Otomotif Kompas.com

SOLO, KOMPAS.com - Sepeda motor matik bekas dengan sistem pengabut bahan bakar karburator masih banyak peminatnya.

Salah satu penyebabnya adalah adanya anggapan bahwa perawatan motor yang masih menggunakan karburator lebih simpel dibandingkan motor yang sudah menganut sistem injeksi.

Terlebih, sekarang ini harga motor jenis ini semakin terjangkau oleh kantong. Di pasaran motor bekas khususnya di Kota Solo, Jawa Tengah, harga motor matik yang masih menggunakan karburator banyak yang dijual dengan harga di bawah Rp 6 juta.

Tentunya harga tersebut menyesuaikan dengan kondisi motor serta tahun perakitan motor itu sendiri. Semakin bagus kondisinya tentunya harganya juga bisa lebih tinggi dari harga pasaran.

Pemilik showroom motor bekas Gilang Motor, I Wayan Suryanata mengatakan, ada beberapa merek motor matik yang harganya di bawah Rp 6 juta.

https://www.motorplus-online.com/ Ilustrasi lelang motor bekas

"Untuk harga motor matik Yamaha Mio tahun 2006 saya menjualnya dengan harga Rp 4,5 juta. Sedangkan yang keluaran tahun 2010 saya menjual dengan harga Rp 5,5 juta," kata I Wayan kepada Kompas.com, Sabtu (30/5/2020).

Untuk merek yang lainnya, I Wayan menambahkan, ada Honda Beat keluaran tahun 2010 yang masih menggunakan karburator dijual dengan harga Rp 6 juta untuk.

"Selain itu ada juga Vario dengan tahun yang sama harganya juga sama, yakni Rp 6 juta," ucapnya.

Sementara untuk pilihan yang lainnya, motor matik di bawah Rp 6 juta ada Suzuki Spin tahun 2007 dengan harga Rp 4 juta. Kemudian ada juga Suzuki Nex keluaran tahun 2012 yang dijual dengan harga Rp 6 juta.

Menurut I Wayan, dengan harga yang relatif terjangkau dan kendaraan yang siap digunakan tersebut justru memiliki pasaran tersendiri.

KOMPAS.com/Gilang Motor bekas yang dijajakan di Talenta Motor, di Palmerah Barat, Jakarta, Rabu (6/11/2019).

Bahkan menurutnya, banyak pembeli yang lebih memilih membeli motor dengan harga murah meski masih menggunakan karburator tersebut.

"Yang ramai pembeli ya yang harganya di bawah Rp 5 juta. Kalau kondisi sekarang ini, setelah Lebaran ada peningkatan jumlah pembeli," ujarnya.

Jika sebelumnya di tengah kondisi pandemi Covid-19 pembeli sangat sepi, sekarang sudah mulai ramai. Kondisi ini terlihat dari jumlah pembeli yang membeli di showroomnya.

Jika biasanya dalam seminggu belum tentu ada satu pembeli, tetapi sekarang ini dalam satu pekan sudah ada dua pembeli yang membeli kendaraannya.

Let's block ads! (Why?)