Jakarta, CNBC Indonesia - Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) melaporkan volume sepeda motor yang didistribusikan pada bulan Oktober mengalami penurunan dibanding bulan sebelumnya.
Data AISI mencatat ada 317.830 unit sepeda motor yang didistribusikan bulan Oktober lalu. Volume-nya turun 16,85% secara bulanan (mom) dibanding September yang mencapai 380.713 unit.
Apabila dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu volume distribusi pun masih mengalami kontraksi sebesar 46,85% (yoy). Pasalnya di bulan Oktober 2019 ada 597.979 unit kendaraan roda dua yang didistribusikan.
Sepanjang Januari-Oktober 2020 total volume motor yang didistribusikan mencapai 3.194.344 unit atau drop 42,11% (yoy) dibanding periode yang sama tahun 2019 yang berhasil mendistribusikan sebanyak 5.517.360 unit sepeda motor.
Data distribusi tidaklah mencerminkan data penjualan sesungguhnya dari pabrikan atau dealer-dealer motor. Data ini lebih merujuk pada manajemen stok para penjual kendaraan roda dua.
Data riil penjualan sepeda motor tidaklah dipublikasikan untuk umum. Namun apabila berkaca pada faktor musiman biasanya penjualan sepeda motor akan mengalami peningkatan jelang lebaran dan libur akhir tahun.
Tren beberapa tahun terakhir periode lebaran juga berhimpit dengan panen raya sehingga jelang hari raya Idul Fitri biasanya permintaan motor meningkat akibat daya beli masyarakat yang terdongkrak, terutama karena adanya tunjangan hari raya (THR).
Namun pada momentum lebaran tahun ini, tren tersebut tidak terjadi karena merebaknya pandemi Covid-19 di Tanah Air. Pembatasan mobilitas melalui PSBB di berbagai daerah di Indonesia termasuk DKI Jakarta sebagai ibu kota membuat kunjungan ke dealer drop sehingga penjualan tidak tertolong.
Belum lagi jika melihat maraknya fenomena karyawan yang dirumahkan hingga jumlah pengangguran yang melonjak tinggi.
Daya beli masyarakat yang tergerus membuat permintaan terhadap barang-barang tahan lama (durable goods) menjadi turun karena masyarakat terutama kelas menengah ke bawah lebih banyak mengalokasikan uangnya untuk kebutuhan pokok.
Sementara untuk masyarakat kelas atas cenderung menabung, hal ini juga tercermin dari fenomena peningkatan dana pihak ketiga (DPK) di perbankan.
Selama ini masyarakat Indonesia juga lebih bergantung pada kredit dari leasing untuk membeli sepeda motor. Saat pandemi Covid-19 lembaga keuangan seperti perbankan dan pembiayaan sibuk dengan restrukturisasi.
Sebagai lembaga keuangan pro-siklis, adanya fenomena resesi ekonomi membuat mereka cenderung selektif bahkan mengerem penyaluran kreditnya. Sehingga selain dari sisi permintaan yang lemah, ketersediaan kredit juga terbatas. Inilah yang membuat penjualan motor terutama motor baru bisa dikatakan terpuruk tahun ini.
Kalaupun penjualan motor sampai akhir tahun nanti masih meningkat akibat adanya diskon dan dorongan untuk menghabiskan stok, tetap saja tidak akan bisa sebanyak tahun lalu. Artinya volume kendaraan roda dua yang terjual tahun 2020 lebih rendah dibanding tahun sebelumnya.
TIM RISET CNBC INDONESIA
[Gambas:Video CNBC]
(twg/twg) Baca Lagi aje https://www.cnbcindonesia.com/news/20201202144609-4-206351/kabar-buruk-roda-penjualan-sepeda-motor-masih-kendor
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Kabar Buruk! Roda Penjualan Sepeda Motor Masih Kendor - CNBC Indonesia"
Posting Komentar