Search

Pameran Motor Klasik nan Cantik Kelangenan Para Juragan di Benteng Vastenburg - Radar Solo

RADARSOLO.COM – Cinta memang mengalahkan segalanya. Seperti dirasakan para penggemar penggemar motor klasik. Berapun harganya, mereka akan berusaha matian-matian untuk memilikinya.

Doni Widakdo, dengan bangga memamerkan sepeda motor produksi Inggris, Triumph di Benteng Vastenburg, Sabtu (20/5/2023). Kuda besi yang diproduksi pada 1960 tampak gagah bersanding dengan motor klasik lainnya.

Sudah 20 tahun pria asal Surabaya ini merawat motor itu. Dia kesengsem motor lawas sejak masih SMA karena terpapar hobi sang ayah. “Awalnya ayah yang suka (koleksi motor klasik). Saya sering pinjam. Setelah lulus kuliah dan kerja, gaji saya sisihkan sedikit demi sedikit. Beli motor DKW dulu. Terus ini (Triumph) motor kedua saya,” bebernya.

Doni mencintai motor klasik karena bentuknya yang unik dan menambah percaya diri ketika ditunggangi. Menjadi pusat perhatian di jalanan. “Motor seperti ini sudah jarang berseliweran. Biasanya saya pakai kerja juga untuk mengetes performa mesin,” ungkap dia.

Soal harga, diakui Doni, motor klasik bisa menembus angka di luar nalar. Seperti Triumph miliknya. Kala dibeli pada 2003, harganya sudah Rp 50 juta.

Lalu bagaimana harganya sekarang? Doni kurang mengetahuinya. Tapi, dua tahun lalu sempat ditawar senilai Rp 80 juta.

“Hobi ini bukan sekedar kesenangan, namun juga investasi masa depan. Karena semakin bertambahnya tahun, harganya makin mahal,” terangnya.

Senada diungkapkan Dito Hendarto. Sebelum menggandrungi motor klasik, pria 45 tahun ini merupakan pecinta Vespa. “Dari vespa itu, sering kumpul lintas komunitas motor. Dari situ saya kenal dengan motor klasik,” ucapnya.

Dia lalu mengoleksi beberapa unit sepeda motor. Salah satunya Harley Davidson Duo Glide Police 1960 yang juga dipamerkan di Benteng Vastenburg. Harganya Rp 425 juta. “Saya beli impor sekitar dua tahun lalu,” ungkap pria asal Jakarta ini.

Soal perawatan motor, Dito berkelakar, bukan motor klasik kalau tidak rewel. Untuk kasus-kasus kecil, dia bisa memperbaiki sendiri. Tapi kalau sudah parah, hanya bengkel solusinya.

“Masalah biasa itu misalnya pengapian, atau businya kotor. Yang parah itu seher-nya pecah, stang atau kampasnya patah,” katanya.

Untuk mendapatkan sparepart, Dito tak kerepotan. Sebab di Indonesia sudah banyak yang menjual. Dia juga bisa membelinya lewat situs jual beli barang impor. (atn/wa/dam)

Reporter: Antonius Christian

Adblock test (Why?)

Baca Lagi aje https://news.google.com/rss/articles/CBMiigFodHRwczovL3JhZGFyc29sby5qYXdhcG9zLmNvbS90ZWtuby1vdG8vb3RvbW90aWYvMjEvMDUvMjAyMy9wYW1lcmFuLW1vdG9yLWtsYXNpay1uYW4tY2FudGlrLWtlbGFuZ2VuYW4tcGFyYS1qdXJhZ2FuLWRpLWJlbnRlbmctdmFzdGVuYnVyZy_SAY4BaHR0cHM6Ly9yYWRhcnNvbG8uamF3YXBvcy5jb20vdGVrbm8tb3RvL290b21vdGlmLzIxLzA1LzIwMjMvcGFtZXJhbi1tb3Rvci1rbGFzaWstbmFuLWNhbnRpay1rZWxhbmdlbmFuLXBhcmEtanVyYWdhbi1kaS1iZW50ZW5nLXZhc3RlbmJ1cmcvYW1wLw?oc=5

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Pameran Motor Klasik nan Cantik Kelangenan Para Juragan di Benteng Vastenburg - Radar Solo"

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.