Search

Subsidi Motor Listrik Kurang Laku, Moeldoko Sebut Bakal Ada Evaluasi - detikFinance

Jakarta -

Subsidi kendaraan listrik dinilai kurang laris di masyarakat. Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengungkapkan pertumbuhan penyaluran subsidi motor listrik hingga saat ini sangat lambat.

Bahkan dia mengungkapkan dalam hasil pemantauan di aplikasi pembelian motor listrik, dalam hal ini PLN Mobile, pembeli mobil listrik subsidi masih sangat sedikit. Cuma sekitar seratusan orang saja.

Pria yang juga merupakan Ketua Umum Perkumpulan Industri Kendaraan Listrik Indonesia (Periklindo) itu mengungkapkan masyarakat bagaikan kurang merespons kebijakan yang diberikan pemerintah soal subsidi kendaraan listrik.

"Evaluasi ini terlihat orang mau beli kan ada aplikasinya, bisa dilihat populasinya di situ, kenapa yang beli baru sedikit? Dasarnya ini masyarakat diberikan kesempatan subsidi, tapi kok nggak direspons? Sampai saat ini baru 106 di aplikasi itu," sebut Moeldoko di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu (17/5/2023).

"Artinya kan ada sesuatu dong, pemerintah cari tahu itu, mesti ada sesuatu yang nggak nyaman," ujarnya.

Moeldoko bilang pemerintah pusat sudah melakukan rapat soal fenomena subsidi motor listrik yang kurang diminati masyarakat ini. Menurutnya, bakal ada evaluasi yang dilakukan pemerintah.

"Perkembangan dari pemberian subsidi kenapa kok lambat? Maka kita evaluasi kemarin kebijakan itu, apa yang jadi masalah," ungkap Moeldoko.

Dia melanjutkan dalam rapat ditemukan beberapa masalah yang membuat subsidi kendaraan listrik lambat penyalurannya. Pertama masalahnya adalah tidak semua orang bisa menikmati subsidi ini, hanya orang-orang dengan kriteria tertentu saja yang biasa membeli motor listrik dengan subsidi.

"Jadi teman-teman karena subsidi, maka itu tidak bisa dinikmati semuanya, sehingga itu jadi lambat," ungkap Moeldoko.

Masalah kedua adalah restitusi pajaknya, untuk pembelian motor listrik pajaknya 11% sementara itu yang ditanggung pembeli cuma 1%. Sebagian besar pajak ditanggung dealer penyalur motor listrik, ada kekhawatiran pengembaliannya dilakukan dalam waktu lama.

"Kedua ini bisa karena ada restitusi pajak. Pajaknya kan 11%, 1% itu sama pembeli, tapi dealer nanggung restitusi dikhawatirkan itu baru setahun dibayar itu akan jadi beban. Mala itu ini bahan diskusi kita pertanyaannya apakah nggak bisa restitusi cuma sebulan dua bulan," kata Moeldoko.

"Kita tunggu nanti kebijakannya, payung hukum sudah ada nanti akan disiasati lebih simple dan sederhana," pungkasnya.

Simak Video "Tetap Gagah! Wujud Yamaha XSR 155 yang 'Disetrum' Jadi Motor Listrik "
[Gambas:Video 20detik]
(hal/zlf)

Adblock test (Why?)

Baca Lagi aje https://news.google.com/rss/articles/CBMicGh0dHBzOi8vZmluYW5jZS5kZXRpay5jb20vaW5kdXN0cmkvZC02NzI0ODg1L3N1YnNpZGktbW90b3ItbGlzdHJpay1rdXJhbmctbGFrdS1tb2VsZG9rby1zZWJ1dC1iYWthbC1hZGEtZXZhbHVhc2nSAXRodHRwczovL2ZpbmFuY2UuZGV0aWsuY29tL2luZHVzdHJpL2QtNjcyNDg4NS9zdWJzaWRpLW1vdG9yLWxpc3RyaWsta3VyYW5nLWxha3UtbW9lbGRva28tc2VidXQtYmFrYWwtYWRhLWV2YWx1YXNpL2FtcA?oc=5

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Subsidi Motor Listrik Kurang Laku, Moeldoko Sebut Bakal Ada Evaluasi - detikFinance"

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.