Tak cuma itu perlengkapan keselamatan pun harus digunakan. Untuk pengemudi mobil misalnya, diwajibkan memakai sabuk pengaman sedangkan pemotor harus menggunakan helm bersertifikat SNI kalau tidak mau ditilang.
Meski sering diingatkan untuk memakai perlengkapan keselamatan lengkap, tak jarang pengemudi yang masih suka melanggar. Tapi pelanggar tersebut kebanyakan tidak mau menerima konsekuensi atas pelanggaran yang dilakukannya.
1. 'Ngambek' Saat Ditilang, Bikers Amuk Honda Scoopy Miliknya
Motor Scoopy dirusak pengendaranya sendiri Adi Saputra Foto: M Guruh Nuary/detikcom |
Seorang pengendara sepeda motor meluapkan emosinya dengan merusak kendaraannya sendiri. Dia tidak terima karena ditilang oleh polisi.
Dalam video yang beredar di media sosial, pria berkaus putih tersebut tampak sangat emosi merusak motor Honda Scoopy berkelir merah tersebut. Motor dibanting-banting dan bodi motornya sampai dicopot.
"Ini sudah kami tindak, yang bersangkutan tidak memiliki SIM dan tidak bawa surat-surat. Kita amankan, kita tilang, namun yang bersangkutan tidak bersedia dan merusak kendaraan sendiri. Pelanggarannya, yang bersangkutan tidak mengenakan helm depan-belakang," kata petugas yang merekam.
Menurut Kasat Lantas Polres Tangsel AKP Lalu Hedwin, peristiwa ini terjadi di BSD, Tangerang. Pengendara Honda Scoopy tersebut melanggar aturan lalu lintas dengan melawan arus.
"Anggota berusaha memberhentikan pelanggar yang berusaha melawan arus karena menghindari petugas yang sedang melaksanakan pengaturan lalu lintas di putaran Pasar Modern BSD," jelas AKP Lalu Hedwin kepada detikcom, Kamis (7/2/2019).
Di awal video, tampak bagian bodi samping Honda Scoopy tersebut sudah terlepas diamuk pria berkaus putih itu. Tak cukup membanting-banting motornya, bagian bodi motor dirusak dengan dilepas paksa. Belum cukup juga, pria itu mengambil batu dan menghantam motor tersebut.
Sementara petugas polisi terlihat tidak terpengaruh amukan pelanggar tersebut. Petugas pun tetap menilangnya.
Duh, Mas, sayang banget kan motornya rusak begitu. Ruginya jadi dua kali deh. Sudah tetap ditilang, motor harus diperbaiki lagi. Belum lagi kalau timbul kecelakaan karena melawan arus dan mencederai kepala lantaran tak memakai helm. Jangan ya ditiru ya Otolovers!
2. Pemotor Pura-pura Kesurupan Agar Tidak Ditilang Polisi
Pemotor di Bengkulu bikin heboh. Saat hendak ditilang polisi, dia pura-pura kesurupan! Cerita bermula saat pemotor itu melintas di Simpang Sidomulyo, Bengkulu. Karena tak ada spion di motornya, polisi memberhentikannya sembari menanyakan kelengkapan dokumen.
Berdasarkan video yang dilihat detikcom dari akun Instagram Ditlantas Polda Bengkulu, pemotor tersebut duduk di atas motor berwarna putih. Dia menundukkan kepalanya sambil mengucapkan kata-kata yang tidak cukup jelas.
"Diberhentikan oleh petugas, kemudian diberitahu kesalahannya, dimintai surat-surat. Pelanggar tidak punya SIM dan STNK katanya hilang," ujar Kabid Humas Polda Bengkulu AKBP Sudarno, Jumat (18/5/2018).
Usai ditanya oleh polisi, pemotor yang diketahui bernama Iwan itu tiba-tiba saja menangis. Berlagak seperti kesurupan, dia lantas mencabut selang motornya.
"Dia mencabut selang bensin motornya hingga habis bensin katanya supaya tidak di angkut. Kemudian anggota meminta bantuan kendaraan double cabin untuk mengangkut, yang bersangkutan mulai pura-pura kesurupan," jelas Sudarno.
Beberapa kali pemotor tersebut terlihat berteriak kepada polisi, layaknya orang yang sedang kesurupan. "Bersumpah demi langit dan bumi," teriak pemotor tersebut.
"Kenapa kau nangis? Kok malah kesurupan? Kau puasa" tanya polisi di dalam video.
Rupanya, apa yang dilakukan oleh pemotor tersebut bukanlah kesurupan sungguhan. Dia hanya berpura-pura agar polisi tak jadi menilangnya.
"Hahaha kocak. Kelakuan pelanggar pura-pura kesurupan saat ditangkap," tulis keterangan di unggahan video Instagram lantas_poldabengkulu.
Setelah itu, seorang polisi mendekatinya dan memegang kepala. Polisi itu menasehati agar pemotor tersebut tak perlu berpura-pura kesurupan dan mematuhi peraturan berlalu lintas. Si pemotor itu tampak menangis tersedu-sedu di atas motornya.
"Astaghfirullah. Istighfar kau. Jangan menangis. Jangan pura-pura kesurupan lagi," ujar polisi itu.
3. Kids Zaman Now Pura-pura Motor Rusak untuk Hindari Tilang
Ada-ada saja kelakuan dua bocah SMP di Kabupaten Jembrana, Bali, ini. Saat berkendara di jalan raya di tengah persawahan, keduanya melihat dua petugas polisi tengah berjaga mengatur lalu lintas.
Sadar belum memiliki SIM dan tak menggunakan helm, keduanya pun turun dari motor dan mendorongnya saat mendekati petugas polisi. mereka berpura-pura motornya rusak, berharap tak diberhentikan dan ditilang.
"Sepedanya rusak Pak," ucap anak yang menyetir motor saat mendekat ke dua petugas polisi tersebut seperti dilihat dari akun Instagram Polantasindonesia.
Curiga, Pak Polisi berpangkat Briptu tersebut penasaran meminta mencoba menyalakan motor yang dibawa kedua anak tersebut.
"Boleh saya coba?" ucap Pak Polisi
"Aduh Pak jangan," jawab si anak spontan dengan mimik gelagapan.
Begitu di-starter sendiri oleh polisi, rupanya motornya bisa hidup dengan normal. "Ini ketahuan bohong," kata Pak Polisi.
"Tadi memang rusak Pak," jawab si anak.
Tak mau berpanjang lebar, petugas polisi tersebut langsung mengeluarkan surat tilang.
"Adik-adik masih SMP. Diberikan pendidikan tentang bagaimana berlalu lintas, tapi adik-adik belum cukup umur, karena surat-surat tidak ada, ditindak sesuai aturan yang berlaku, tolong sampaikan ke orang tua," ujar Pak Polisi.
4. Masuk Jalur Busway, Pemotor Ini Malah Galak Saat Ditilang
Melintas di jalur busway memang tidak diperbolehkan. Bahkan tak segan-segan pihak kepolisian akan melakukan penilangan.
Namun sikap pemotor yang satu ini jangan ditiru ya Otolovers! Sudah salah masuk ke jalur busway namun ia seakan tidak diterima jika ditilang.
Kejadian tersebut terekam dan diunggah oleh akun Twitter TMCPoldaMetro.
"Perilaku buruk pengguna jalan seperti ini tidak perlu ditiru. Mari kita sama-sama tertib berlalulintas demi keselamatan bersama," begitu tulis akun TMCPoldaMetro mengilustrasikan kejadian yang direkamnya.
"Jelas-jelas masuk busway, ini motornya, mohon ijin komandan, mohon ijin senior dia melanggar dia salah dia nanyain seprint (Surat perintah), jelas-jelas kita benar ini orangnya," ungkap salah seorang petugas yang merekam kejadian tersebut.
Si pemotor terlihat sedang memfoto-foto surat perintah penilangan dan sambil juga merekam kegiatan petugas yang sedang menilang dirinya.
"Dia mau ngerekam saya, dia merasa orang kuat dan dia punya negara," begitu kata si petugas lagi.
Namun si pemotor galak ini masih terus mengelak tak terima karena ia merasa pihak kepolisian menilangnya tanpa adanya surat perintah.
"Bukan merasa orang kuat pak, tapi nggak pake seprint saya minta surat tugas nggak dikasih, baru dikasih kan," jawab si pemotor itu.
"Ini jelas sampai 11 September," jelas petugas kepolisian lagi.
Postingan tersebut juga cukup ramai mengundang komentar dari netizen.
"Nggak usah pake surat mah kalo ngelanggar ya salah bro. Ga usah ngotot," balas salah satu warganet di postingan itu.
"Itu tugas keseharian polisi. Masa pas ngejar pencopet, si pencopet nanya surat tugas juga," tulis warganet lain saat membalas postingan itu.
5. Pemotor Ini Rusak Motornya Karena Tak Terima Ditilang
Sudah salah tetap ngotot. Begitulah yang dilakukan oleh pemotor ini. Pengendara motor ini mengamuk dan merusak motornya sendiri lantaran tak terima ketika akan ditilang polisi.
Berdasarkan video yang diperoleh detikcom, peristiwa tersebut terjadi pada Senin (14/8/2017) sekitar pukul 09.00 WIB di Jalan Mayjen DI Panjaitan, Cipinang, Jakarta Timur. Dua pengendara motor yang berboncengan itu bersitegang dengan petugas karena tidak terima saat motornya hendak dibawa.
Dalam video itu, pengendara yang tak terima ditilang mencoba menghalangi petugas dengan cara menarik bagian belakang motor. Bahkan pengendara itu pun mengancam akan membakar motornya. Tarik-menarik antara petugas dan pengendara itu terjadi di tengah trotoar jalur cepat yang diperuntukkan bagi kendaraan roda empat dari arah Tanjung Priok menuju Cawang.
"Saya baik-baik Pak, tapi Bapak suaranya yang biasa aja ya," ujar pengendara sambil menunjuk-nunjuk ke petugas.
"Saya baik-baik ya. Heh... kau yang biasa," jawab petugas.
"Jangan bilang baik-baik Bapak, katanya mana suratnya, saya kasih suratnya Bapak suaranya biasa aja," ujar si pengendara dengan nada suara meninggi.
Karena geram akan perdebatan yang tak kunjung usai, seorang teman yang membonceng itu justru merusak motornya dengan mencopot bagian bodi motor sebelah kanan.
"Nah nggak apa-apa terus lanjut," celetuk petugas saat melihat sepeda motor itu dirusak.
Ketegangan terus berlanjut. Pengendara motor itu mencoba kembali membangunkan motornya yang sebelumnya terbaring akibat tarik-menarik dengan petugas.
"Motor tidak ada suratnya kok," kata petugas.
"Bukan nggak ada suratnya, sudah jelas ada suratnya, cuma mati," jawab pengendara.
"Tunjukkan BPKB kamu kalau ada suratnya, besok di kantor," kata petugas.
"Masak saya bawa BPKB-nya," jawab pengendara.
"Ya besok di kantorlah," kata petugas.
"Nggak ada orang bawa motor sambil bawa BPKB," jawab pengendara.
Pengendara itu mencoba mendorong motornya, namun tampak seorang petugas yang berupaya memegang menghalau agar tidak kabur.
"Awas kau Pak hah...," berontak pengendara sambil menyikut petugas.
"Kau sudah nonjok ya, ayo pukul, ayo pukul," ujar petugas.
Karena kesal, pengendara itu pun langsung menendang motornya hingga terjatuh saat dibawa petugas. Dia masih menendang motor itu dan menginjak-injak motor sendiri untuk meluapkan kekesalannya, namun petugas hanya melihat ulah pengendara motor tersebut. Setelah puas mengamuk dengan motornya, akhirnya petugas membawa motor itu ke kantor Satwil Lantas Jakarta Timur.
Saat dimintai konfirmasi secara terpisah, Kasat Lantas Jakarta Timur AKBP Sutimin membenarkan kejadian tersebut. Bukan tanpa sebab, pengendara itu ditindak lantaran menerobos jalur cepat saat melaju di Jl Mayjen DI Panjaitan dari arah Tanjung Priok menuju Cawang. Pengendara motor itu juga nekat memutar balik dengan cara menyeberangi trotoar yang berada di jalur cepat.
"Petugas di lapangan tetap sabar dan humanis, tapi setelah dilakukan pemeriksaan ternyata TNKB motor itu mati 5 tahun dan si pengendara tidak memiliki SIM. Dan pada saat akan dibawa ke kantor, dia menolaknya," ujar Sutimin saat dihubungi detikcom, Selasa (15/8/2017).
6. Ditilang, Pengendara Ini Malah Tunjukkan SIM Sinetron 'Anak Jalanan'
Ada kejadian lucu sekaligus miris yang terjadi di Makassar, Sulawesi Selatan. Seperti terlihat pada postingan instagram akun polisi_indonesia yang mengunggah sebuah foto saat polisi menilang seseorang.
Anggota Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polrestabes Makassar, Aiptu Guritno menilang seorang pengendara Bentor (Becak Motor) yang mengendarainya melawan arah. Saat dicek kelengkapan surat-suratnya si pelanggar malah menunjukkan SIM Palsu.
SIM Palsu tersebut atas nama Boy dan foto yang terpampang merupakan seorang pemain sinetron 'Anak Jalanan', Steffan William yang beralamat di Jl.Bungur, Jakarta Timur dan berprofesi sebagai artis.
Di bagian atas terdapat foto cover sinetron anak Jalanan, berbeda dengan SIM pada umumnya.
Entah si pengendara memang penggemar sinetron tersebut atau bukan. Berbagai komentar pun muncul kebanyakan menertawakan kejadian tersebut di kolom komentar.
7. Video Ibu-ibu yang Protes Akibat Ditilang Pakai Helm Berlabel SNI
Beberapa waktu lalu ada seorang ibu-ibu yang protes soal helm berlabel SNI (Standar Nasional Indonesia). Ibu yang ditilang polisi itu mempertanyakan soal standar SNI pada helm yang dibelinya.
"Sosialisasi ya benar wajib helm dari dulu. Lalu sama ini mas, helm standar yang harus digunakan yang seperti apa? Harus dijelaskan lho. Nanti jangan-jangan helm yang seperti ini (sambil menunjuk helm yang dipakai) gak boleh, kalau enggak pabriknya (pabrik helm) aja ditutup lho. Lho yang salah kan bukan kita yang beli," ujar ibu-ibu berjilbab sambil mengenakan helm bogo berwarna hitam.
Kepada seorang bapak-bapak yang kemungkinan petugas kepolisian dia memperlihatkan tulisan SNI di helmnya.
"Ini loh (menunjuk logo di helmnya) ini kan SNI, kan katanya harus SNI (helmnya). Nah lalu bagaimana kalau begini? Besok kalo saya ketilang enggak mau kalau dipermasalahkan helm. Engga beli dulu (helm) nanti keburu aku beliin helm seperti ini (menunjuk helmnya) Cuma ga boleh, buang-buang duit," ujarnya dalam bahasa Jawa yang kental.
"Nah kalau besok enggak pakai helm? Kalau belum saya belikan (helm)? Saya kan beli (helm) kalau sudah ditilang jadi kalau aku udah di pengadilan baru mau beli makanya kan aku menanyakan helm yang boleh, jadi helm yang boleh itu yang seperti apa sih pak? (sambil membuka surat tilang). Eeealah hheheh engga mimpi apa-apa sih pak kan saya tidak merasa bersalah. Tidak melanggar lampu lalu lintas, motor saya standar semua, saya pakai helm," ujarnya lagi.
Dia juga menyayangkan soal razia yang dilakukan petugas di pagi hari saat orangtua berangkat mengantar anak ke sekolah.
"Nah kalau operasi ini loh yang disayangkan kalau pagi hari saat (anak-anak berangkat) sekolah. Nah yang anak SMA tadi, (ibunya) nganterin anaknya tadi langsung ngebut kan, langsung kenceng kan? Nah kalau ngebut itu malah jadi risiko kecelakaan lebih tinggi kan.. maksudnya (anak tadi) mau nyamperin, dia juga lengkap (pakai helm) cuma adiknya engga bawa helm. Sama seperti anakku baru kelas 5 SD lagi pula anaknya kecil kalau anaknya besar juga saya suruh pakai helm. Orangnya aja masih kecil banget kok," ujarnya.
Tapi meski begitu ibu ini tidak mempermasalahkan surat tilang tersebut, tapi dia tetap meminta adanya sosialisasi soal helm ini ke sekolah.
"Tapi ya enggak apa-apa juga sih demi kebaikan juga ga masalah tapi seharusnya kasih sosialisasi. Minimalnya ke sekolahan pak, datang ke sekolahan, polisi ke sekolah ngomong besok disuruh bawa helm. Kalau orangtua kan istilahnya menyepelekan, kalau anak yang minta (helm) kan pasti dibelikan, ya kan Pak? Kalau orang tuanya kesini kan apa enggak kepikiran? Kalau anak sudah disosialisasikan oleh polisi di sekolahan kan pasti dibelikan (helm)," ujarnya.
8. Ibu Ini Ditilang Polisi Karena Boncengkan Anaknya Pakai 'Helm Ember'
Hal ini terjadi pada Jumat (20/5/2016), seorang oknum Pegawai Negeri Sipil (PNS) Pemkab Cianjur, Jawa Barat ngotot tak mau menerima surat tilang yang akan diberikan polisi lalu lintas yang menghentikan kendaraannya saat menggelar Operasi Patuh Lodaya.
"Anggota kami laporan dia kena semprot seorang PNS yang berdinas di Pemkab Cianjur. Dia ngakunya tak bersalah, padahal anggota jelas melihat dia membonceng putranya yang tidak pakai helm, selain itu dia membawa ember besar jelas itu berbahaya bagi keselamatannya," cerita Kasatlantas Polres Cianjur AKP Erik Bangun Prakasa kepada detikcom, Jumat (20/5/2016).
Menurut Erik, petugasnya kemudian mengeluarkan surat tilang dan tetap menilang oknum PNS tersebut. Dengan wajah bersungut-sungut oknum tersebut mengambil surat tilang dengan tetap membiarkan anak yang diboncengnya 'berhelmkan' ember.
Saat itu Polres Cianjur tengah menggelar Operasi Patuh Lodaya. Selain penggunaan helm, operasi ini juga menjaring pengguna knalpot bising dan pencopotan stiker TNI/Polri.
(dry/ddn)
Baca Lagi aje https://oto.detik.com/berita/d-4418112/tingkah-biker-pas-ditilang-rusak-motor-hingga-ada-yang-kesurupanBagikan Berita Ini
0 Response to "Tingkah Biker Pas Ditilang, Rusak Motor Hingga Ada yang Kesurupan - Detikcom"
Posting Komentar