Liputan6.com, Jakarta - Salah satu bagian yang paling penting untuk diperhatikan pada sepeda motor adalah sistem kelistrikan. Nah, salah satu part yang cukup penting di sepeda motor adalah kiprok.
Part yang dalam bahasa teknik disebut regulator rectifier tersebut memiliki fungsi vital pada sistem kelistrikan kendaraan roda dua. Untuk mengetahui fungsi kiprok, berikut ini ulasannya yang dilansir dari berbagai sumber.
Fungsi Kiprok dan Cara Kerjanya
Fungsi kiprok di kelistrikan sepeda motor cukup banyak. Fungsi kiprok sendiri adalah sebagai alat untuk merubah arus bolak balik (AC) menjadi arus satu arah (DC). Tidak hanya itu saja, part kecil ini juga berfungsi sebagai penstabil arus listrik yang datang dari proses pengolahan listrik dari rotor (spul) dan stator (magnet).
Kemudian fungsi kiprok sendiri sangat penting, terutama untuk motor injeksi. Sebab kendaraan yang sudah disematkan teknologi tersebut sangat bergantung dengan arus kelistrikan.
Injeksi
Fungsi kiprok begitu penting bagi sepeda motor, terutama yang sudah menggunakan teknologi injeksi. Terkait cara kerjanya pun tak jauh beda dengan fungsi kiprok itu sendiri. Part ini akan mengubah arus AC menjadi DC. Kemudian kiprok juga akan bertugas untuk memastikan jika arus DC tidak melebihi sekitar 14,5 volt. Pada titik tersebut, tegangan DC tadi dialirkan ke baterai sepeda motor.
Gejala Kiprok Rusak
Ketika fungsi kiprok terganggu atau bahkan rusak, maka performa motor akan menurun. Oleh sebab itu bagian tersebut harus diperbaiki atau diganti baru. Namun sebenarnya kiprok rusak bisa diketahui dari beberapa gejala yang ada.
Pertama, lampu motor sering putus. Kondisi seperti ini bisa terjadi jika fungsi kiprok sudah rusak dan biasanya sering terjadi jika pengendara sedang ngebut. Terjadi karena kiprok sudah tidak bisa membatasi tegangan yang mengarah ke lampu.
Kedua, aki tekor. Karena kiprok rusak, maka kemampuannya dalam menstabilkan arus dan menyimpan tegangan aki berkurang. Alhasil menjadi drop dan membuat aki tekor.
Ketiga, lampu jadi redup. Fungsi kiprok terganggu maka tegangan yang disalurkan menjadi berkurang. Hasilnya lampu sepeda motor jadi redup.
Keempat, mesin brebet. Kondisi ini ternyata tidak hanya disebabkan busi atau piston rusak, tetapi kiprok pun juga dapat membuat hal demikian. Disebabkan oleh tegangan yang disalurkan sudah tidak stabil.
Kelima, mesin tidak bisa menyala. Ketika gejala-gejala tadi sudah ada dan kiprok tak kunjung diperhatikan atau diperbaiki, akhirnya motor tidak bisa dinyalakan. Jika terjadi, kendaraan harus segera dibawa ke bengkel terdekat.
Penyebab Rusak
Ketika fungsi kiprok terganggu, maka akan memengaruhi kinerja komponen lain. Alhasil performa motor menurun dan pastinya tidak akan membuat nyaman saat berkendara. Terkait kiprok rusak sendiri, ada beberapa faktor penyebabnya.
Pertama, panas. Fungsi kiprok akan rusak jika part tersebut sering dalam kondisi panas. Biasanya hal ini tergantung dari penempatan posisi komponen kecil tersebut. Terjadi jika posisinya dekat dengan radiator atau bagian di sepeda motor yang tak begitu mendapat aliran angin.
Kedua, baterai motor. Untuk mendapatkan tegangan, baterai harus ditopang dengan arus koneksi yang andal. Jika kualitas buruk dan sudah rusak, maka akan menyebabkan kiprok bekerja ekstra dan menyebabkan part tersebut panas. Apabila terus menerus seperti itu, lama kelamaan fungsi kiprok menurun bahkan rusak.
Sumber: Otosia.com
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Serba-serbi Komponen Kiprok pada Sepeda Motor - Liputan6.com"
Posting Komentar