TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan pembiayaan di segmen roda dua, PT Federal International Finance Group (FIF Group) optimistis permintaan kredit sepeda motor akan terus tumbuh, walaupun secara perlahan.
"Memang ketika pandemi, penyaluran kita yang biasanya Rp 3,3 triliun tiap bulan, turun menjadi Rp 2 triliun di bulan April. Nah, Mei lebih parah, turun ke Rp 1,9 triliun, Juni sudah kembali naik ke Rp 2,4 triliun dan akhirnya Juli sudah melampaui itu," ujar Presiden Direktur FIF Group Margono Tanuwijaya kepada Bisnis, Kamis, 20 Agustus 2020.
Data Otoritas Jasa Keuangan mencatat sektor pembiayaan kendaraan roda dua pada Juni 2020 naik 1,39 persen (month-to-month/mtm) ke angka Rp 76,14 triliun.
Sebelumnya, angka penyaluran kredit motor ini tercatat terus menurun sejak Februari 2020 akibat Covid-19 dan mencapai titik terendah di angka Rp 75,09 triliun pada Mei 2020.
Margono optimistis pada semester II 2020, penyaluran pembiayaan sepeda motor secara bulanan di FIF Group bisa rebound atau bangkit kembali ke rata-rata sebelum pandemi.
Namun, optimisme ini harus ditunjang dengan beberapa syarat agar benar-benar terwujud, yaitu pandemi Covid-19 tak lagi memuncak, sehingga kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) tak perlu digelar lagi, terutama di kota-kota besar seluruh Indonesia.
Margono pun memproyeksi pertumbuhan secara bulanan dari kredit kendaraan bermotor roda dua hanya bisa naik sedikit demi sedikit hingga penghujung 2020 akibat tak ada lagi momentum tertentu yang membuat penjualan sepeda motor melesat di sisa tahun ini.
"Kalau sebelum lebaran, tepatnya Mei, harusnya penjualan motor itu naik. Jadi, sepertinya tahun ini tidak ada lagi momentum kenaikan. Karena kemarin itu masyarakat ditimpa krisis, mudik tidak bisa, PSBB ketat, dealer motor pun dilarang buka. Tapi ke arah new normal ini secara bertahap semoga terus naik," katanya.
Ke depannya, FIF Group akan lebih berhati-hati dan menggelar seleksi lebih ketat dalam menyalurkan pembiayaan baru ke debitur, serta melakukan penelitian terhadap kualitas kredit debitur.
Menurut Margono, seluruh multifinance akan melakukan hal yang sama. Pasalnya, dua hal tersebut jadi kunci, demi menyelamatkan kinerja keuangan perusahaan pembiayaan dalam menekan non-performing financing (NPF).
"Kita ada keyakinan, tapi tetap harus hati-hati karena Covid-19 ini belum benar-benar selesai, toh. Untuk menekan NPF, seperti kata Otoritas Jasa Keuangan (OJK) salah satunya dengan mengadakan relaksasi. Tenor konsumen terdampak diperpanjang supaya nilai cicilannya turun, harapannya bisa lancar bayar cicilan lagi di era new normal ini," katanya.
BISNIS
Baca juga: Corona, FIF Perpanjang Tenor hingga Setahun 149 Ribu Aplikasi
Baca Lagi aje https://bisnis.tempo.co/read/1377919/fif-group-proyeksi-permintaan-kredit-motor-naik-meski-tak-drastisBagikan Berita Ini
0 Response to "FIF Group Proyeksi Permintaan Kredit Motor Naik, Meski Tak Drastis - Bisnis Tempo.co"
Posting Komentar