Kalangan komunitas mobil mengomentari usul Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan membuka akses jalan tol untuk pesepeda jenis road bike. Mereka menyuarakan usul itu tidak tepat jika diterapkan.
Kepala Dinas Perhubungan DKI Syafrin Liputo menjelaskan segi keamanan penerapan sepeda masuk tol, yakni disebut akan diadakan pengalihan arus dan rekayasa lalu lintas. Jalur tol yang rencananya digunakan dari sisi barat arah Kebon Nanas sampai Plumpang.
Kebijakan ini diwacanakan dilakukan setiap hari Minggu pukul 06.00 hingga pukul 09.00.
Penasehat Chevrolet Spin Indonesia Ian Ananta mengatakan jika rencana tersebut terealisasi, ujungnya hanya akan membebani pengguna tol lain yakni pengendara roda empat dan lebih.
"Ini kasihan yang ada keperluan mendadak," kata Ian melalui pesan singkat, Kamis (27/8).
Ian juga menilai pesepeda yang gowes berdampingan dengan mobil-mobil berkecepatan tinggi di tol justru berpotensi membahayakan.
"Itu sangat riskan, meliuk sedikit sepedanya, ya dari belakang bisa nyamber," kata Ian.
Fay menambahkan sebaiknya pemerintah berpikir dua kali sebelum meloloskan pesepeda melalukan gowes di jalur bebas hambatan.
"Semoga saja bisa dikaji ulang," ucap Fay.
Sementara itu Presiden Toyota Fortuner Club of Indonesia (ID42NER) Saladin Bonaparta berpendapat tidak semestinya pemerintah mengorbankan jalan berbayar untuk pesepeda.
Saladin bilang jalan tol boleh saja dilintasi kendaraan lain selain roda empat atau lebih, namun harus punya jalan khusus misalnya seperti di Tol Suramadu dan Bali Mandara. Pada kedua jalan tol tersebut memang diketahui mempunyai jalur khusus bagi sepeda motor.
"Boleh dibuat tapi seperti Suramadu, ada jalurnya dan tidak terganggu. Terus kalau tol dalam kota, jadi lucu juga kelihatannya," kata Saladin.
Regulasi tentang jalan tol sudah tertuang pada Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2005 Tentang Jalan Tol serta Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 2009 Tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2005 Tentang Jalan Tol.
Dalam aturan itu disebutkan jalan tol hanya digunakan untuk kendaraan roda empat atau lebih, namun bisa dipakai buat sepeda motor jika terdapat jalur khusus yang terpisah fisik, misalnya seperti di Tol Suramadu dan Bali Mandara.
Komentar soal usulAnies juga datang dari pengguna sepeda motor. Komunitas Honda Supra Jakarta (HSJ) mengatakan tidak sependapat dengan terobosan orang nomor satu di Jakarta tersebut.
"Ya tidak sependapat, cuma ya namanya juga keputusan pemerintah," kata Ketua HSJ Fay.
Suara dari pesepeda motor juga datang dari para pemilik moge. Perwakilan Harley-Davidson Club Indonesia (HDCI) Ipung Purnomo menuturkan tidak yakin usul Anies bakal diterima, pasalnya dinilai bentrok dengan aturan yang sudah ada.
"Ya menurut saya kalau selama itu aturan masih mengacu aturan yang ada, ya kelihatannya sulit membuka jalur baik itu untuk sepeda maupun motor di jalan tol kecuali kalau memang ada jalur khusus," ungkap Ipung.
(ryh/fea) Baca Lagi aje https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20200828165311-384-540431/komunitas-mobil-dan-motor-tak-setuju-sepeda-masuk-tolBagikan Berita Ini
0 Response to "Komunitas Mobil dan Motor Tak Setuju Sepeda Masuk Tol - CNN Indonesia"
Posting Komentar