Hampir semua sepeda motor yang dipasarkan di dunia saat ini menggunakan sistem penggerak roda belakang. Ini berbeda dari mobil yang banyak menggunakan penggerak roda depan atau kombinasi roda depan dan belakang.
Tentu ada alasan di balik mengapa motor didesain menggunakan sistem penggerak roda belakang. Salah satunya karena sulitnya menyalurkan tenaga ke roda depan.
Penggerak mesin motor berasal dari poros berputar yang akan memutar rantai dan sprocket atau poros lain ke roda belakang melalui satu atau lebih set roda gigi bevel. Sederhananya, jalur dari output mesin adalah garis lurus, satu-satunya komplikasi pergerakan roda belakang karena aktivitas suspensi.
Roda depan umumnya berputar bebas, hanya ditenagai gerakan sepeda motor, ini memungkinkan desain suspensi dan kemudi dibuat sederhana.
Saat berakselerasi, suspensi motor disetel untuk menurunkan bagian belakang agar meningkatkan traksi roda belakang yang berperan sebagai penggerak. Sementara saat mengerem suspensi belakang merenggang dan meningkatkan tekanan pada ban depan.
Desain itu dinilai paling cocok masuk akal buat motor saat ini, penggerak roda belakang memberi efek mendorong motor.
Mengutip Motor and Wheels, apabila motor memiliki penggerak roda depan berarti efeknya menarik, bukan mendorong. Dengan penggerak akhir diarahkan ke ban depan, maka ban belakang akan kehilangan bobot yang fokus di depan.
Dengan kondisi seperti itu, ketika mengerem bobot motor akan tertarik lebih banyak ke arah depan dan dapat membuat pengendara terpental dari joknya.
Saat berakselerasi, ban belakang tidak menekan sehingga kekurangan traksi. Pada penggerak roda depan berarti gerakannya dimulai dari depan, bobot pada roda belakang justru melawan traksi untuk akselerasi.
Alasan lain mengapa tidak ada motor penggerak roda depan adalah bagaimana fungsi roda depan pada suspensinya. Pasalnya, ketika berkendara menggunakan roda dua dengan kecepatan tinggi, roda depan yang menjadi penggerak perlu bergerak ke atas dan ke bawah pada suspensi dan bergerak dari sisi ke sisi, sejajar setang untuk berbelok.
Saat kencang bobot motor akan lebih banyak di bagian belakang dan lebih sedikit di bagian depan. Ini bakal menimbulkan efek ban depan terangkat dari tanah
Pada penggerak roda belakang, peningkatan bobot pada ban belakang membantu mencegah roda berputar dan Anda dapat berakselerasi hingga melakukan wheelie. Sedangkan pada penggerak roda depan, perpindahan bobot masih menuju ke roda belakang jadi roda depan akan mulai berputar saat beban di atasnya berkurang, ini menyebabkan akselerasi yang jauh lebih rendah, mengutip Motorcyclenews.
Walau kesannya aneh dan tak efisien, bukan berarti tidak pernah ada yang mencoba mengembangkan motor penggerak roda depan.
Sekitar 1938 ada motor berpenggerak roda depan yang dikembangkan lima insinyur yang disebut Killinger and Freund Motorcycle. Motor tersebut menggunakan mesin dua tak berkapasitas 600 cc.
Motor itu merupakan pengembangan dari motor asal Jerman, Megola. Proyek ini memakan waktu tiga tahun. Mesin tetap sama dengan Megola 600 cc, tapi dibuat jauh lebih ringan dan lebih disederhanakan daripada motor standar 100 cc saat itu.
Motor ini menampilkan mesin dua tak tiga silinder yang dipasang langsung ke roda depan, transmisi dan kopling, dengan suspensi depan dan belakang yang lebih nyaman.
Namun, proyek ini akhirnya dihentikan karena pabrikan tidak terlalu tertarik dengan motor penggerak depan. Mereka menilai desain penggerak roda depan pada motor lebih banyak kekurangan daripada kelebihan.
(dmr) Baca Lagi aje https://news.google.com/rss/articles/CBMicmh0dHBzOi8vd3d3LmNubmluZG9uZXNpYS5jb20vb3RvbW90aWYvMjAyMzA2MTUxMzMzMTQtNjAwLTk2MjI0NC9rZW5hcGEtdGlkYWstYWRhLXNlcGVkYS1tb3Rvci1wZW5nZ2VyYWstcm9kYS1kZXBhbtIBdmh0dHBzOi8vd3d3LmNubmluZG9uZXNpYS5jb20vb3RvbW90aWYvMjAyMzA2MTUxMzMzMTQtNjAwLTk2MjI0NC9rZW5hcGEtdGlkYWstYWRhLXNlcGVkYS1tb3Rvci1wZW5nZ2VyYWstcm9kYS1kZXBhbi9hbXA?oc=5Bagikan Berita Ini
0 Response to "Kenapa Tidak Ada Sepeda Motor Penggerak Roda Depan? - CNN Indonesia"
Posting Komentar