Bantuan pemerintah untuk mengakselerasi kendaraan listrik hasilnya berbeda jika dibandingkan motor dan mobil. Menteri Perindustrian Agus Gumiwang mengatakan semuanya perlu waktu untuk transisi.
"Akselerasi dari program ini masih terus kita pantau. Intinya, bantuan pemerintah untuk pembelian kendaraan ini, roda empat maupun roda dua, ada dua alasannya," ungkap Menperin Agus di Karawang, Jawa Barat, Selasa (13/6/2023).
"Pertama, kita ingin mempercepat atau mengakselerasi pembangunan dari ekosistem EV itu sendiri. Kedua, it takes time. Membutuhkan waktu. Ini kita bicara soal mindset, kultur dari kita sendiri ketika dihadapkan antara motor konvensional atau motor listrik," sambung dia.
"Ini suatu hal yang harus terus kita sosialisasi agar motor listrik itu dalam mindset mereka, suatu hal yang bisa diterima. Negara-negara lain juga, seperti yang saya sampaikan kemarin di DPR, laju dari pertumbuhan penjualan mobil listrik tidak secepat yang diharapkan. Jadi it takes time," sambung dia lagi.
Pemerintah sudah memberikan program bantuan berupa potongan harga sebesar Rp 7 juta per unit untuk sepeda motor listrik yang memiliki TKDN minimal 40%, dengan kuota sebesar 200.000 unit pada tahun 2023. Tapi syarat penerimanya KUR (Kredit Usaha Rakyat), penerima Bantuan Produktif Usaha Mikro (BUPM), penerima bantuan subsidi upah, dan penerima subsidi listrik sampai dengan 900 VA. Untuk mengetahui konsumen tersebut memenuhi syarat, maka akan dilakukan pengecekan lewat NIK di situs Sisapira.
Di sisi lain, pemerintah sudah memberikan subsidi terhadap pembelian mobil listrik baru per 1 April 2023. Subsidi yang dimaksud berupa insentif PPN (Pajak Pertambahan Nilai) yang berlaku hingga Desember 2023. Lewat insentif, masyarakat yang mau membeli mobil listrik hanya perlu menanggung PPN sebesar 1%, yang sudah diturunkan dari 11 persen.
Mengacu pada aturan itu, baru ada dua mobil listrik yang bisa mendapat insentif PPN yakni Hyundai Ioniq 5 dan Wuling Air ev. Berkat insentif itu, harga Hyundai Ioniq 5 dan Wuling Air ev terpangkas bahkan hingga Rp 70 jutaan.
Memang untuk syarat penerima program potongan harga mobil listrik itu tidak seperti 'subsidi' motor listrik. Jadi siapapun yang punya uang untuk membeli mobil listrik bisa langsung dapat insentif PPN. Jumlah bantuan pemerintah untuk mobil listrik diketahui mencapai 35.900 hingga Desember 2023.
Bandingkan dengan penjualan mobil listrik setelah disubsidi. Pada bulan keempat, berdasarkan data wholesales (distribusi pabrik ke dealer) penjualan mobil listrik di Indonesia mencapai 1.285 unit atau naik dari sebelumnya 1.112 unit.
Dua mobil listrik yang mendapatkan subsidi penjualannya juga meningkat meski tak terlalu signifikan dibanding bulan lalu. Hyundai Ioniq 5 misalnya bila pada Maret terdistribusi sebanyak 592 unit maka pada April jumlahnya menjadi 716 unit. Sementara Wuling Air ev yang pada Maret distribusinya 421 unit, pada April meningkat jadi 450 unit.
Namun Wuling Air ev mengalami tren kenaikan penjualan yang signifikan jika dibandingkan sebelum pemberian subsidi. Dalam data yang sama, mobil mungil itu hanya terdistribusi 35 unit pada Januari, dan 83 unit pada Februari. Pun demikian dengan Ioniq 5, mobil itu terdistribusi 213 unit pada Februari, dan 234 unit pada Januari.
Sementara sepeda motor berdasarkan situs Sisapira mencatat sudah 746 orang terdaftar, yakni memenuhi kriteria penerima bantuan potongan harga motor listrik. Empat di antaranya sudah tersalurkan, atau telah dilakukan penggantian diskon dari pemerintah ke perusahaan industri.
Simak Video "Tetap Gagah! Wujud Yamaha XSR 155 yang 'Disetrum' Jadi Motor Listrik "
[Gambas:Video 20detik]
(riar/dry)
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Subsidi Motor Listrik Mandek, Menperin Sebut Butuh Waktu - detikOto"
Posting Komentar