Namun semakin ke sini pamor motor bebek seolah hilang dan tergantikan oleh skutik. Tercantum dalam data distribusi milik Asosiasi Sepedamotor Indonesia (AISI) tampak tahun 2009 motor bebek mendominasi penjualan di Tanah Air sebesar 51,7 persen.
Sedangkan skutik berada di tempat kedua dengan perolehan 38,7 persen serta motor sport 9,6 persen. Tahun 2010, sudah tampak ada perubahan. Skutik kian digemari bahkan penjualannya sudah mulai menyamai motor bebek. Pangsa pasar skutik mencapai 45,8 persen sementara bebek 45,1 persen.
Motor bebek kian terpuruk tahun 2016 ketika dibalap motor sport. Seperti diketahui, secara harga motor sport sedikit lebih tinggi dari motor bebek namun tak menghilangkan minat orang Indonesia untuk membelinya.
Berbeda tipis memang dengan 10,9 persen motor baru di Indonesia adalah motor sport, 10,1 persen skutik, sedangkan 79 persen sisanya skutik.
Hingga pada tahun 2018, motor bebek kian ditinggalkan orang Indonesia. Secara pengoperasian, motor skutik memang lebih mudah karena hanya tinggal digas dan direm motor bisa berjalan. Otolovers pun tak perlu repot mengganti gigi dengan kaki kiri.
Selain itu, semakin berkembangnya teknologi membuat para produsen motor berlomba-lomba membuat skutik yang hemat BBM sehingga bisa menyaingi motor bebek. Skutik pun makin berjaya tahun 2018. 84,5 persen motor baru yang beredar di Indonesia adalah skutik, 7,6 persen motor sport, dan 7,9 persen adalah motor bebek.
Nah kalau Otolovers lebih suka motor bebek, sport, atau skutik?
Simak Juga 'Ini Nih Motor Bebek Rasa Jadul Termahal di Indonesia':
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Tahun 2009 Motor Bebek Perkasa, 2018 Nyungsep - Detikcom"
Posting Komentar