Yel-yel tersebut mencuat usai Vice President Director PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) Dyonisius Beti menyampaikan terima kasih, baik kepada pemerintah maupun kepada karyawan PT Yamaha Indonesia yang telah berjuang demi torehan ini.
"Semangat kami adalah 'semangat untuk menjadi nomor 1'. Ayo seluruh karyawan Yamaha, sekali lagi nomor?" kata Dyonisisius."Satu!" teriak karyawan.
"Yamaha nomor?" kata Dyonisius lagi.
"Satu," jawab karyawan serentak.
"Terima kasih. Yamaha semakin di depan," tutup Dyonisius.
"Yang terakhir tadi saya senang. Yamaha apa tadi?" kata Jokowi ketika dapat giliran berpidato setelahnya.
Terkait hal ini, pihak Yamaha yang diwakilkan Dyonisisius mengatakan bahwa seruan tersebut bukan sebagai kampanye. Itu hanyalah kebetulan karena memang jargon Yamaha adalah 'Semangat untuk Menjadi Nomor Satu' atau 'Yamaha. Spirit To Be No.1'.
"Tidak, tidak. Ini memang karena jargon Yamaha. Kita juga sebelumnya ada pikiran bahwa bakal ada yang menyangka seperti ini. Tapi sejatinya tidak, kok," ucapnya di Pulo Gadung, Jakarta, Senin (3/12/2018).
"Ini hanya kebetulan saja (dikaitkan dengan kampanye) dan memang kebetulan pas ada Bapak Jokowi. Tapi sama sekali tidak bermaksud seperti itu, kok. Karena dari jargon ini sebenarnya ada pesan yang ingin kita sampaikan bahwa Yamaha ingin menjadi nomor satu dan kita harus tetap terus bersemangat," tambah Dyonisisius.
Untuk diketahui, tagline Yamaha Indonesia dalam acara ini adalah 'Yamaha, Spirit To Be No 1'. Kehadiran Jokowi dalam acara tersebut bertujuan meresmikan pengiriman ekspor 1,5 juta sepeda motor Yamaha Indonesia ke 45 negara di 5 benua. Yamaha mengonfirmasi, jargon jadi Nomor 1 itu bukanlah kampanye yang merujuk pada pasangan calon nomor satu yakni Joko Widodo dan KH Ma'ruf Amin. (ruk/lth)
Baca Lagi aje https://oto.detik.com/berita/d-4328642/terkait-yel-yel-nomor-1-saat-jokowi-resmikan-ekspor-motor-yamaha-ini-kata-yamahaBagikan Berita Ini
0 Response to "Terkait Yel-yel Nomor 1 Saat Jokowi Resmikan Ekspor Motor Yamaha, Ini Kata Yamaha - Detikcom"
Posting Komentar