TEMPO.CO, Jakarta - Produsen sepeda motor listrik Viar Q1, PT Triangle Motorindo, menaikkan harga kendaraan roda dua sebesar 4,96 persen seiring kenaikkan pajak bea balik nama untuk kendaraan tersebut. Frengky Osmond, Marketing Communication PT Triangle Motorindo, mengungkapkan membanderol harga on the road (OTR) sepeda motor Viar Q1 dari Rp 17,15 juta menjadi Rp18 juta untuk wilayah DKI Jakarta. “Kemarin pajak naik lagi, terpaksa kita menaikkan OTR dari Rp17.150.000 menjadi Rp18.000.000,” kata Frengky kepada Bisnis.
Baca: Inilah Keunggulan Baterai Motor Listrik Viar Q1
Dia menjelaskan, besaran kenaikan harga on the road sepeda motor listrik Viar Q1 sesuai dengan besaran kenaikan bea balik nama yang ditetapkan pemerintah. Saat ini, besaran pajak bea balik nama yang dikenakan terhadap sepeda motor listrik sekitar Rp 900 ribu.
Besaran bea balik nama kendaraan tanpa internal combustion engine tersebut, dia menilai cukup tinggi bagi konsumen. “[Kenaikkan BBN-KB] Kalau kita memposisikan sebagai konsumen, kita akan kaget, waduh tinggi sekali,” katanya.
Oleh karena itu, Viar agak kecewa terkait dengan kondisi tersebut. Menurutnya, pajak yang dikenakan terhadap kendaraan listrik perusahaan seperti tidak memiliki arah lantaran belum ada kejelasan mengenai regulasi kendaraan listrik di dalam negeri sampai saat ni. “Nah, kalau masalah harga satu sisi kita juga agak, bilang itu, agak kecewa mungkin jujur karena dengan belum jelasnya regulasi sampai sekarang sistem perpajakan masih, kalau kita bilang, ‘liar’ dalam arti kayak enggak ada arah,” katanya.
Sebelumnya, Direktur Marketing PT Triangle Motorindo Sutjipto Atmodjo, menuturkan produksi sepeda motor listrik Viar Q1 masih berada pada kisaran 100—200 unit setiap bulan. Perusahaan menunggu beleid peraturan presiden tentang percepatan pengembangan kendaraan listrik.
Baca: Produsen Viar Q1 Membuka Sewa Kendaraan, Strategi Marketing?
Sementara itu perusahaan tengah melakukan studi terkait dengan swap baterai bagi kendaraan listrik di dalam negeri. Dalam studi yang dilakukan, contohnya, perusahaan mencari tahu sistem swap baterai yang cocok digunakan di Indonesia.
Saat ini, banyak sistem swap baterai yang berkembang di luar negeri. Akan tetapi, sistem yang ada tidak bisa serta-merta diadopsi lantaran perbedaan karakter konsumen. “Kalau kita mengembangkan baterai, bisa di-swap di mana-mana, berarti kita memerlukan data dari beterai itu. Kan kita tidak bisa [penggunaannya] dicak-acak, jadi berantakan dan tidak terkontrol, perlu dikontrol,” katanya.
Baca Lagi aje https://otomotif.tempo.co/read/1154119/viar-menaikkan-harga-motor-listrik-q1-ini-penyebabnya?OtomotifUtama&campaign=OtomotifUtama_Click_1Bagikan Berita Ini
0 Response to "Viar Menaikkan Harga Motor Listrik Q1, Ini Penyebabnya - Tempo"
Posting Komentar