Belakangan ini, motor kustom semakin diminati oleh para pengendara motor roda dua. Bahkan, Presiden Jokowi pun mengaku tertarik dengan kreativitas pengendara segmen ini. Hal tersebut dibuktikannya dengan membeli motor kustom beberapa waktu lalu.
Umumnya, pemilik motor merestorasi atau membangun motor di bengkel modifikasi yang saat ini banyak tersebar di kota-kota besar. Tujuannya jelas ingin membuat tunggangannya tampil beda dan sangat personal yang menggambarkan karakter pemiliknya.
Namun, sebelum melakukan gubahan kustomisasi pada kendaraan, Anda harus melakukan penyesuaian bujet terlebih dulu agar tidak mengganggu aliran kas bulanan.
Langkah memodifikasi motor pada beberapa aliran kustom biasanya harus memapas, memotong rangka, dan mengubah beberapa bagian motor. Bahkan, tak menutup kemungkinan terjadi perubahan beberapa elemen, seperti ban, setang, dan lain-lain.
Jadi, harus diperhitungkan dengan matang, gubahan apa yang diinginkan dan sesuaikan dengan motor Anda.
Berikut kami sarikan beberapa jenis motor kustom yang mungkin bisa menjadi inspirasi Anda dari Otomotifnet dan Tribun Otomotif.
Aliran Bobber
Aliran modifikasi ini berawal di era tahun 40-an dan 50-an. Aliran ini dipelopori oleh banyak pemuda di Amerika Serikat yang pulang dari medan perang dan kesal dengan kesulitan hidup usai perang.
Alhasil, mereka pun melampiaskannya dengan aksi kebut-kebutan menggunakan motor yang digunakan pada masa perang, seperti Harley-Davidson tipe WL.
Bobber diambil dari istilah bobbing yang bermakna memangkas agar sebuah tunggangan menjadi lebih ringan, praktis, mudah untuk bermanuver, dan bisa menekan biaya operasional.
Didot dari rumah modifikasi Retrogrades Slaughter House di Bandung mengatakan bahwa banyak yang salah kaprah dengan istilah bobber.
"Semisal, ada yang mengatakan bahwa bobber harus identik dengan penggunaan ban lebar untuk roda depan dan belakang. Padahal sebenarnya itu mungkin hanya kebetulan karena pada era dimulainya gaya modifikasi ini, motor-motor bongsor seperti Harley Davidson dan Indian-lah yang banyak mendominasi jalanan benua Amerika," beber Didot.
Ciri khas motor aliran ini adalah profil ban yang berukuran besar, baik ban depan maupun ban belakang. Idealnya, motor aliran ini juga menggunakan mesin yang besar agar membuatnya tampilannya semakin gahar.
Motor bobber meskipun memangkas beberapa bagian sasis atau rangka masih tetap mempertahankan sasis standar.
Aliran Cafe Racer dan Tracker
Sejarah aliran ini hampir mirip dengan bobber. Gaya ini muncul di dataran Inggris pada era yang sama seiring kepulangan mantan prajurit pasukan Inggris di Perang Dunia II.
Perbedaannya adalah jenis motor yang digunakan dan gaya modifikasi. Cafe Racer mengacu pada referensi model motor-motor balap klasik di arena Grand Prix yang saat itu sedang digandrungi di daratan Eropa.
Gaya modifikasi yang diterapkan memanfaatkan motor-motor produksi pabrikan Britania Raya seperti Triumph, BSA, dan Norton, para rockers--istilah pengguna aliran ini--membuang beberapa komponen yang tidak diperlukan agar lebih ringan dan menunjang kecepatan laju motor.
"Dari budaya ini pulalah lahir beberapa motor yang bisa dikategorikan sebagai motor-motor cross breed--lintas merek," imbuh Didot.
Salah satu contoh dari motor cross breed adalah motor yang dikenal sebagai Triton yang merupakan motor dari merek Norton yang kuat, ringan, dan stabil, yang dipadukan dengan mesin merek Triumph yang tenaganya lebih kencang.
Pada beberapa pilihan lain, ada pula TriBsa, yang memadukan mesin Triumph dan rangka motor BSA. Selain itu, tak sedikit yang mengacu pada Norley yang merupakan perpaduan rangka motor Norton dan mesin Harley-Davidson.
Ciri khas yang paling menonjol dari aliran ini adalah stang jepit yang ketika dipacu akan membuat posisi badan pengendara lebih menunduk layaknya pebalap. Ciri lainnya adalah jok yang rendah dengan bentuk buritan melengkung seperti ekor tawon. Umumnya, model motor Cafe Racer identik dengan desain retro klasik.
Karakter khas lain dari modifikasi yang menerapkan aliran ini adalah menggunakan ban model klasik atau model sport.
Sementara aliran Tracker karakternya tak jauh beda dengan Cafe Racer. Aliran ini lebih populer di Amerika Serikat.
Berawal dari motor-motor lintasan balap board track, flat track, atau dirt track di Amerika. Aliran ini sudah lebih mengedepankan bentuk dan fungsinya hingga bisa dipacu di berbagai jenis lintasan, baik itu jalan tanah berkerikil atau jalanan aspal.
Ciri aliran Tracker adalah tangki kecil dan buntut yang meruncing. Salah satu karakter khas motor dengan aliran klasik ini adalah tampilan fisik yang tinggi.
Aliran Brat Style dan Jap Style
Pada dasarnya, Brat Style merupakan nama sebuah bengkel modifikasi di Saitama, Jepang, yang dipelopori oleh Go Takamine. Secara umum karakternya masih masuk ke genre bobber, cafe racer, atau bahkan tracker.
Tampilan Jap Style tercipta dari pengembangan ketiga aliran tersebut. Karakter khasnya adalah detail finishing yang menjadi khas budaya Jepang.
Keunikan dari Jap Style ada di tangki berbentuk semi trail, bentuk jok yang umumnya single seater (jok tunggal) yang dibuat lebih tipis dan posisinya lebih rendah dari tangki standar.
Aliran Chopper
Gaya ini muncul pada dekade 50an dan 60an yang merupakan terusan dari gaya bobber yang beken di era sebelumnya. Namun, pola modifikasinya terbilang lebih ekstrem.
Tidak sulit mengenali motor kustom jenis ini. Sebab, ciri khasnya sangat menonjol, yakni dengan suspensi depan yang sangat panjang seiring dengan diameter roda yang ramping.
Kontras dengan tampilan depan, joknya pun cenderung lebih rendah sehingga terlihat kontras dengan posisi tangki bensin dan setang.
Oleh karena bentuknya yang unik, para perakit (builder) memerlukan sasis atau rangka yang dirancang khusus sesuai panjang suspensi depan serta kemiringannya.
Motor aliran ini menggunakan ban dengan kontur biasa, tetapi yang membedakannya adalah ukuran yang digunakan pada bagian depan dan belakang.
Ban memiliki ukuran diameter gemuk berada pada posisi belakang dan kontras dengan roda depan dengan diameter besar serta ramping.
Aliran Scrambler
Model motor kustom yang tak kalah populer saat ini adalah aliran Scrambler. Sejatinya, motor kustom jenis ini sangat cocok untuk aktivitas semi off road dan penjelajahan. Ciri khasnya adalah knalpot yang berada di samping motor.
Oleh karena aliran Scrambler adalah motor yang bisa dipakai untuk kebutuhan on-road dan off-road, motor ini pun sebaiknya harus menggunakan ban dual-purpose agar pakem lebih maksimal.
Nah, setelah mengenal berbagai macam aliran kustom terurai di atas, silahkan Anda memutuskan mana yang lebih cocok untuk motor Anda.
Jangan lupa untuk berkonsultasi secara simultan dengan kepala bengkel modifikasi terkait desain dan elemen suku cadang yang harus dilengkapi.
Namun begitu, prinsip dasar modifikasi adalah tetap membuat motor Anda menjadi nyaman dan aman ketika dikendarai.
Ignatius Hendra--akrab disapa Bingky, pemilik cafe sekaligus rumah modifikasi Carburator Springs, Jakarta Selatan, mengatakan bahwa pemodifikasi di industri motor kustom di Indonesia memang banyak, tetapi hanya sedikit builder yang mampu merombak motor hingga tampak benar-benar baru.
"Gak semua pemodifikasi itu builder," pungkas Bingky kepada Beritagar.id, beberapa waktu lalu.
Baca Lagi aje https://beritagar.id/artikel/otogen/sebelum-memodifikasi-kenali-dulu-jenis-jenis-motor-kustomBagikan Berita Ini
0 Response to "Sebelum memodifikasi, kenali dulu jenis-jenis motor kustom"
Posting Komentar