Sebab, banyak dari pabrikan yang kini mulai menyematkan sistem keamanan tersebut pada motor skutik, sport fairing, sport naked dengan kapasitas mesin di bawah 200cc.
Lantas sejauh mana fungsionalitas rem ABS pada motor bermesin kecil yang umummnya dikendarai di perkotaan dengan rata-rata kecepatan sekitar 20-30 km per jam?
Pendiri dan Instruktur Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu menilai tidak ada yang salah jika banyak motor dengan mesin lebih kecil menggunakan sistem pengereman ABS. Tujuannya untuk membantu pengeraman motor lebih sempurna meski kendaraan tidak berkecepatan tinggi.
"Pada dasarnya ABS dipasang untuk mencegah rem ngeblock atau terkunci. Jadi mau dipasang di motor berapapun cc-nya kalau itu punya potensi terkunci ya sah saja," kata Jusri kepada CNNIndonesia.com, Selasa (20/3).
ABS sendiri memang diciptakan untuk mencegah roda terkunci sepenuhnya saat pengendara melakukan pengereman keras (hard braking) atau mendadak. Cara kerjanya seperti pengendara melakukan pengereman dengan cara 'mengkocok' pedal rem dengan kaki, tapi ABS sudah otomatis lantaran terintegrasi dengan komputer.
Proses itu berlangsung sangat cepat, bisa mencapai 15 kali (jepitan) per detik. Efeknya adalah mobil tetap dapat dikendalikan dan jarak pengereman makin efektif sehingga dapat mengurangi tingkat kecelakaan.
Oleh karenanya, Ia menganggap wajar jika harga kendaraan lebih mahal karena menyimpan peranti ABS, karena kuda besi dengan sistem keselamatan itu dapat membantu pengemudi melakukan pengereman yang baik.
"Jadi motor masih bisa punya momen untuk menghindar. Kalau rem biasa tidak bisa, kecuali driver-nya ahli bisa ngelakuin pola rem dikocok," tutup Jusri. (mik)
Baca Lagi aje https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20180320132617-384-284405/fungsi-rem-abs-untuk-motor-di-bawah-200ccBagikan Berita Ini
0 Response to "Fungsi Rem ABS untuk Motor di Bawah 200cc"
Posting Komentar