Berbagai macam oli sepeda motor beredar di pasaran. Nyatanya, tidak semua oli itu asli. ada juga terselip oli palsu. Jika tak tahu cara membedakannya, bukan tidak mungkin konsumen makin banyak yang menggunakan oli palsu.
Menurut Kepala Bengkel AHASS (Astra Honda Authorized Service Station) Daya Motor Cibinong, Asep Suherman, jika menggunakan oli palsu, maka akan berdampak terjadinya masalah pada jeroan mesin.
“Karena jika menggunakan oli palsu yang saya temui biasanya pelumasan (mesin) kurang sempurna, jadi otomatis ada beberapa bagian kena seperti ring seher, piston, noken as, rocker arm,” ungkap Herman saat ditemui di bengkel AHASS Daya Motor Cibinong di Jl Raya Bogor, Nanggewer, Cibinong.
Herman mengatakan, meski saat ini oli palsu cukup sulit dibedakan, sepeda motor yang menggunakan oli palsu biasanya akan memiliki ciri-ciri khusus, yaitu cepat menimbulkan asap. Selain itu, performa sepeda motor juga tidak enak digunakan, mulai dari tarikan hingga perpindahan transmisi yang kasar.
“Pas ganti oli itu terlihat olinya memuai cepat antara 1-2 minggu. Jadi cepat habis, kayak pakai oli bekas juga. Sebelumnya asap keluar dari knalpot, karena ada bagian-bagian yang terkikis, seperti pada bagian sehernya,” tuturnya.
Kata Herman, jika benar terjadi masalah pada bagian-bagian yang disebut di atas bukan tidak menutup kemungkinan harus dilakukan penggantian mesin.
“Kalau sudah ganti mesin, untuk tipe matik, cub atau bebek (ongkosnya) itu bisa mencapai Rp 1,4 jutaan. Tapi itu estimasi, karena belum pasti ada yang rusak bahkan ada lebih,” ujarnya.
Baca Lagi aje http://otomotif.liputan6.com/read/3399322/bolehkah-oli-motor-sport-dipakai-di-skutik-atau-sebaliknyaBagikan Berita Ini
0 Response to "Bolehkah Oli Motor Sport Dipakai di Skutik atau Sebaliknya?"
Posting Komentar