Pemerintah telah memberlakukan 'subsidi' terhadap motor listrik baru dan juga motor listrik konversi sebesar Rp 7 juta. Subsidi ini ditargetkan untuk 200 ribu unit motor listrik baru, dan 50 ribu unit motor konversi.
Lalu di antara membeli motor listrik baru dengan melakukan konversi motor BBM ke listrik, kira-kira mana yang lebih murah?
Harga Motor Listrik Subsidi
Pemerintah akan memberikan subsidi sebesar Rp 7 juta kepada motor listrik yang memiliki Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) minimal 40%. Untuk saat ini terdapat 13 model motor listrik di Indonesia yang sudah memenuhi persyaratan mendapat subsidi dari pemerintah.
Berikut adalah daftar motor listrik beserta harga sebelum dan setelah mendapatkan subsidi:
- Gesits G1 A/T: Rp 28,97 menjadi Rp 21 ,91 juta
- United T1800 A/T: Rp 30,5 juta menjadi Rp 23,5 juta
- United TX3000: Rp 49,9 juta menjadi Rp 42,9 juta
- United TX1800: Rp 33,9 juta menjadi Rp 26,9 juta
- Viar Q1: Rp 21,52 juta menjadi Rp 14,52 juta
- Smoot Tempur: Rp 18,5 juta menjadi Rp 11,5 juta
- Smoot Zuzu: Rp 19,9 juta menjadi Rp 12,9 juta
- Volta 401: Rp 16,95 juta menjadi Rp 9,95 juta
- Selis Agats: Rp 14,999 juta menjadi Rp 7,999 juta (off the road)
- Selis E-Max satu baterai: Rp 16,999 juta menjadi Rp 8,999 juta (off the road)
- Polytron PEV 30M1 A/T: Rp 20,5 juta menjadi Rp 13,5 juta
- Rakata X5: Rp 22,1 juta menjadi Rp 15,1 juta
- Rakata S9: Rp 17 juta menjadi Rp 10 juta
Dari 13 motor listrik tersebut, Selis Agats memiliki harga termurah yakni berada di angka Rp 7,999 (off the road) dan termahal adalah United TX3000 seharga Rp 42,9 juta.
Sebagai catatan, pada beberapa model motor listrik di atas masih memiliki varian harga lainnya dari segi kapasitas baterai, periksa laman resmi masing-masing dari pabrikan motor listrik tersebut untuk mengetahui informasi lebih detailnya.
Biaya Konversi Motor Listrik
Sama seperti membeli motor listrik baru, konversi motor listrik BBM ke listrik juga mendapatkan subsidi sebesar Rp 7 juta. Perlu diketahui bahwa bantuan pemerintah hanya diberikan kepada motor dengan kapasitas mesin 100 cc hingga 150 cc.
Berdasarkan pemberitaan detikcom sebelumnya, Direktur Konservasi Energi Kementerian ESDM, Gigih Udi Atmo menyebutkan bahwa umumnya biaya konversi motor listrik dikenakan biaya sekitar Rp 15 juta.
Kemudian bila merujuk pada Peraturan Menteri ESDM Nomor 3 Tahun 2023 tentang Pedoman Umum Bantuan Pemerintah Dalam Program Konversi Sepeda Motor Dengan Penggerak Motor Bakar Menjadi Sepeda Motor Listrik Berbasis Baterai, tepatnya pada pasal 3 ayat 3 tertulis bahwa biaya maksimal konversi ialah Rp 17 juta.
Dengan adanya subsidi dari pemerintah, maka konsumen hanya perlu membayar dengan harga yang telah dikurangi Rp 7 juta. Artinya biaya konversi motor listrik setelah subsidi ini berada di angka Rp 8 juta - Rp 10 juta.
Tetapi, setelah melakukan konversi, konsumen juga harus melakukan registrasi persuratan ulang. Dimana nantinya akan dilakukan pemeriksaan cek fisik motor sebelum dan sesudah konversi hingga BPKB (tidak dikenakan biaya), pencetakan STNK sepeda motor kena tarif Rp 100 ribu, dan TNKB baru seharga Rp 60 ribu. Jadi diperlukan setidaknya biaya sebesar Rp 160 ribu untuk keperluan administrasi kendaraan konversi.
Mana yang Lebih Murah, Konversi Motor Listrik atau Beli Motor Listrik Baru?
Itu dia perbedaan harga yang harus dikeluarkan antara membeli motor listrik baru dengan melakukan konversi. Jika, membeli motor listrik baru kita akan ditawarkan oleh pilihan harga yang sangat beragam mulai dari Rp 7,999 juta - Rp 42,9 juta.
Sedangkan untuk konversi motor listrik kamu akan dikenakan biaya sekitar Rp 8 juta - Rp 10 juta, ditambah biaya registrasi ulang sebesar Rp 160 ribu. Selain itu, calon konsumen konversi motor listrik tentunya harus sudah memiliki motor BBM dengan kapasitas mesin 100 cc hingga 150 cc terlebih dahulu.
Simak Video "Tetap Gagah! Wujud Yamaha XSR 155 yang 'Disetrum' Jadi Motor Listrik "
[Gambas:Video 20detik]
(din/din)
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Mana yang Lebih Murah, Konversi Motor Listrik Baru atau Beli Baru? - detikOto"
Posting Komentar