Mekanik Honda Motor Jakarta-Tangerang Adu "Skill"

Jakarta, KOMPAS.com – Jaringan dealer resmi motor Honda, Wahana, buat yang ke-25 kalinya menggelar kontes mekanik. Kegiatan ini konsisten berlangsung, dan diklaim demi menjaga kualitas layanan bengkel resmi Astra Honda Honda Authorized Service Station (AHASS).

Bertajuk “Honda 25th Indonesian Technical Skill Contest 2018”, ada tiga kategori yang dilombakan yaitu mekanik, Service Advisor, dan kategori khusus untuk pelajar SMK binaan Wahana. Tiap kelas diikuti 10 peserta dan 12 pelajar SMK dengan total peserta 32 peserta.

“Lewat kompetisi ini sikap kompetitif untuk memberikan layanan terbaik bisa terwujud, sekaligus menjaga standar pelayanan bengkel resmi AHASS,” ujar Head of Technical Service Function Wahana, Taufiqurrohman dalam siaran resminya, Jumat (12/4/2018).

Kompetisi ini memiliki tiga tahapan yang wajib diikuti seluruh peserta, mulai dari uji teori dan praktek kerja, tes praktek meja, dan final uji trouble shooting sepeda motor. Model yang digunakand untuk dibongkar pasang di antaranya Honda CB150R buat kategori service advisor, kategori mekanik Honda Supra 150 GTR, dan SMK dengan unit Honda BeAT FI.

ISTIMEWA Kontes mekanik Honda motor.

Soal kategori SMK Jurusan Teknik dan Bisnis Sepeda Motor Honda, baru kesembilan kalinya diadakan. Group Head of Corporate Communication Wahana Taryudin mengatakan, pelajar SMK diharap bisa terpacu untuk belajar dengan sungguh–sungguh.

“Selamat bagi pelajar yang telah masuk hingga tahap terakhir. Kalah dan menang tidak jadi soal namun, dapat menjadi gengsi dan motivasi untuk menjadi lebih baik lagi,” ujar Taryudin.

Juara pertama dipastikan akan ikut mewakili Wahana di ajang kontes mekanik tingkat nasional, pada Juli mendatang yang di gelar PT. Astra Honda Motor (AHM). Keseriusan dan semangat juang peserta terbayar dengan kebanggan plus hadiah jutaan rupiah yang telah disiapkan Wahana.

“Pemenang kotes ini, akan segera dapatkan bimbingan dan pendalaman materi yang diberikan Wahana untuk menghadapi kontes teknik nasional,” kata Taufiqurrohman.

Let's block ads! (Why?)