Pada tahun 2011, penjualan sepeda motor terjadi mencapai angka 8.012.540 unit, namun setelah itu berangsur-angsur lesu, hingga pada 2019 hanya terjual 6.487.460 unit.
Kondisi ini ditanggapi positif Direktur Jenderal (Dirjen) Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Budi Setiyadi. Menurutnya, itu berarti penggunaan angkutan umum oleh masyarakat semakin besar.
"Meskipun jalan banyak dibangun tapi jika penjualan motor tidak dibatasi penjualannya, bertambahnya kendaraan baik motor maupun mobil maka akan over capacity untuk jalan kan. Masyarakat di kota besar pasti akan merasakan itu," kata Budi kepada CNBC Indonesia, Selasa (18/2/2020).
Menurutnya ekonomi masyarakat memang mulai membaik, sehingga mampu untuk membeli kendaraan pribadi seperti motor. Namun, seiring dengan bertambahnya transportasi umum seperti MRT dan LRT, maka masyarakat banyak yang memilih dan beralih ke transportasi umum.
"Di satu sisi kita akan mencegah angka kecelakaan yang makin meningkat. Salah satu korbannya 75% dari sepeda motor. (Apalagi) sepeda motor capek juga, keselamatan nggak terjamin, ribet juga," sebut Budi.
Pemerhati Transportasi Djoko Setijowarno mengatakan kondisi masa-masa sepeda motor akan mencapai periode jalan di tempat bahkan sunset adalah suatu keniscayaan.
"Itu bisa terjadi, apalagi mulai gencar transportasi umum. Musuh sepeda motor itu transportasi umum," kata Djoko kepada CNBC Indonesia, Selasa (18/2/2020).
(hoi/hoi)
Baca Lagi aje https://www.cnbcindonesia.com/news/20200218193044-4-138843/kejayaan-sepeda-motor-diramal-berakhir-pemerintah-happyBagikan Berita Ini
0 Response to "Kejayaan Sepeda Motor Diramal Berakhir, Pemerintah Happy - CNBC Indonesia"
Posting Komentar