Salah seorang pengamat transportasi Djoko Setijowarno mengatakan masa-masa penjualan sepeda motor yang jalan di tempat atau bahkan surut adalah sebuah keniscayaan di masa depan.
"Itu bisa terjadi apalagi mulai gencar transportasi umum. Musuh sepeda motor itu adalah transportasi umum" kata Djoko kepada CNBC Indonesia pada Selasa (18/2/2020).
Tak dapat dipungkiri bahwa penjualan motor memang dalam tren yang turun sejak mencapai titik tertingginya pada 2011. Kala itu volume penjualan sepeda motor mencapai lebih dari 8 juta unit. Namun setelah itu penjualan sepeda motor terus turun.
Pada 2019 penjualan sepeda motor domestik mencapai 6.487460 unit. Data tersebut diperoleh dari Kementerian Perindustrian. Artinya dalam kurun waktu 8 tahun penjualan motor dalam negeri telah turun 19%.
Tahun lalu penjualan sepeda motor domestik hanya tumbuh 1,6% dibanding tahun sebelumnya. Asosiasi industri (AISI) memperkirakan volume penjualan sepeda motor untuk tahun 2020 masih di angka 6,4 juta unit.
Melihat tren yang memang turun, benarkah era kejayaan sepeda motor akan berakhir?
Untuk menjawab pertanyaan tersebut maka harus tahu alasan orang lebih memilih kendaraan pribadi terutama sepeda motor ketimbang kendaraan lain seperti transportasi umum.
Menurut studi yang dilakukan oleh Yori Herwangi dkk yang dipublikasikan di Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota 2015, sepeda motor merupakan sara transportasi yang penting bagi masyarakat yang berpendapatan menengah-rendah.
Sepeda motor dengan harganya yang relatif murah dan fleksibilitas yang ditawarkan membuat kendaraan roda dua ini menjadi primadona untuk mayoritas penduduk Indonesia yang notabene berpendapatan menengah-rendah. Apalagi transportasi publik di tanah air belum memadai.
Faktor tersebut menjadi alasan mengapa jumlah pemilik kendaraan pribadi terutama sepeda motor di Indonesia sangat banyak. Namun tren penurunan penjualan motor memang teramati dalam beberapa tahun terakhir.
Demam profesi ojek online pun tak lantas membuat penjualan motor meningkat drastis. Padahal perusahaan rintisan yang bergerak di bidang ride hailing seperti Gojek dan Grab juga menyediakan platform yang memfasilitasi drivernya untuk memiliki kendaraan roda dua baru melalui pembelian kredit.
Baca Lagi aje https://www.cnbcindonesia.com/news/20200220142303-4-139310/benarkah-kejayaan-sepeda-motor-di-ri-segera-berakhirBagikan Berita Ini
0 Response to "Benarkah Kejayaan Sepeda Motor di RI Segera Berakhir? - CNBC Indonesia"
Posting Komentar