Jika AISI menetapkan target penjualan domestik tahun ini sekitar 6 juta unit, maka ekspor 10 persennya yang diminta Airlangga sekitar 600 ribu unit. AISI menyebut target itu baru bisa dicapai tahun depan.
"Tadi Pak Menteri minta 10 persen, saya kira tahun depan itu bisa kita capai. Kalau tahun ini 10 persen masih kurang," ujar Ketua Umum Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), Johannes Loman saat ditemui detikOto pada Indonesia Motor Show (IMOS) 2018 di Jakarta Convention Centre (JCC).
Untuk mendorong ekspor tersebut Loman berpendapat hal tersebut bisa dicapai bila produk mampu bersaing dengan model yang bisa diterima di luar negeri. "Untuk mendorong ekspor ke anggota AISI saya pikir yang pertama competitiveness dari produknya kemudian model harus bisa diterima di luar," ungkap Loman.
Dalam ekspor sepeda motor Loman mengatakan memahami tren suatu negara sangatlah penting agar bisa diterima dengan baik. "Prinsipnya kita punya tren di sini. Pabrik motor tidak hanya di Indonesia tapi di negara lain juga ada. Jadi bagaimana pengaturannya supaya baik dan kompetitif," tambahnya.
Untuk ekspor Loman mengatakan skutik buatan Indonesia diterima dengan baik di Filipina. "Di Filipina skuter kita laku di sana karena mirip dan selera sama," ungkap Loman.
Tahun ini ekspor sepeda motor Indonesia hingga September 2018 mencapai angka 438.530 unit. Sedangkan distribusi domestik tahun 2018 sampai Desember ditargetkan mampu menyentuh 6,3 juta unit. (rip/rgr)
Baca Lagi aje https://oto.detik.com/motor/d-4283185/diminta-ekspor-600-ribu-motor-aisi-bisa-dicapai-tahun-depanBagikan Berita Ini
0 Response to "Diminta Ekspor 600 Ribu Motor, AISI: Bisa Dicapai Tahun Depan"
Posting Komentar