Wakil Kepala Kepolisian Resort Klaten, Kompol Hari Sutanto menjelaskan bahwa peristiwa itu terjadi pada Kamis 8 Februari sekitar jam 17.30 WIB. Menurutnya, ada seorang saksi yang melihat Santi mengendarai sepeda motor matic sambil menyeret anak kecil.
"Saksi melihat di daerah jalan Paseban- Krikilan, Kecamatan Bayat. Kemudian saksi bersama warga mencoba menghentikan aksi pelaku," kata Kompol Hari Susanto.
Dihentikan, bukannya berhenti, namun justru makin ngebut menuju ke arah Wedi. Entah kelelahan atau bagaimana, tangan sang anak terlepas dari genggaman ibunya. Santi terus melaju, dan baru berhenti setelah kecelakaan di Dukuh Melikan, Desa Pagerjurang, Wedi.
"Suami pelaku atau ayah korban, menjelaskan bahwa istrinya mengalami depresi dan kejadian kecelakaan itu diselesaikan secara kekeluargaan. Sehingga proses hukum belum bisa dilanjutkan," kata Hari.
Saat ini pihaknya masih menunggu observasi kejiwaan dari pelaku atau ibu korban. Karena ada dugaan depresi.
Hasil penyelidikan polisi, Santi baru sekali ini bertindak kekerasan. Biasanya jika marah, ia hanya mengomeli anaknya atau siapapun yang ada di dekatnya.
"Menunggu pemeriksaan dari dokter untuk mengetahui penyebab depresi," kata Hari.
Sementara itu, kondisi Fransiska Redela Kusuma Wijanarka yang berusia empat tahun mulai membaik. Sementara ia diasuh neneknya.
"Alhamdulillah sudah ceria. Sudah bisa ketawa- ketawa. Sekarang dia tinggal serumah dengan neneknya," kata Hari.
Akibat diseret sepeda motor itu, Della hanya mengalami lecet-lecet saja. Tak ada luka serius di tubuhnya. Untuk menghilangkan traumanya, Della didamping psikiater dan Unit PPA (Perlindungan Perempuan dan Anak).
"Dijauhkan dulu dari ibu kandungnya. Harapannya si anak enggak mengalami trauma berat," kata Hari.
Baca Lagi aje http://regional.liputan6.com/read/3276687/ibu-menyeret-anak-dengan-sepeda-motor-karena-depresiBagikan Berita Ini
0 Response to "Ibu Menyeret Anak dengan Sepeda Motor, karena Depresi?"
Posting Komentar