Search

Sepeda Motor Bebas dari Pembatasan Kendaraan Asian Games

Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) memastikan tidak ada pengaturan ataupun pembatasan bagi sepeda motor selama Asian Games 2018. Pertimbangannya terkait polusi yang dikeluarkan kendaraan roda empat ataupun di atasnya seperti truk jauh lebih besar.

"Kami tidak atur (pembatasan sepeda motor) karena roda empat dan truk yang tinggi polusinya," kata Kepala BPTJ Bambang Prihartono di Jakarta, Selasa (26/6).

Anda Belum Menyetujui Syarat & Ketentuan

Email sudah ada dalam sistem kami, silakan coba dengan email yang lainnya.

Alamat email Anda telah terdaftar

Terimakasih Anda Telah Subscribe Newsletter KATADATA

Maaf Telah terjadi kesalahan pada sistem kami. Silahkan coba beberapa saat lagi

Silahkan mengisi alamat email

Silahkan mengisi alamat email dengan benar

Masukkan kode pengaman dengan benar

Silahkan mengisi captcha

Dengan demikian, sepeda motor akan terbebas dari kebijakan ganjil - genap yang dipeluas hingga wilayah Pondok Indah, jalan Ahmad Yani (By Pass), Jalan Benyamin Sueb (Kemayoran), Jalan Rasuna Said, Jalan M. T. Haryono, serta Jalan S. Parman. Meski begitu, sepeda motor dan kendaraan lainnya tidak boleh melintasi wilayah Senayan di mana lokasi helatan Asian Games dilangsungkan.

(Baca Ekonografik: Aturan Ganjil Genap Selama Asian Games 2018)

Untuk mengurangi kepadatan kendaraan saat Asian Games 2018, BPTJ memberlakukan perluasan kebijakan ganjil genap hingga wilayah disebutkan di atas. Selain itu waktu pelaksanaan aturan tersebut diperpanjang menjadi Senin hingga Minggu pukul 06.00 hingga 21.00.

Bambang memahami adanya keberatan masyarakat lantaran perluasan dan perpanjangan waktu plat nomor ganjil genap ini. Namun menurut dia, pertaruhan kesuksesan penyelenggaraan Asian Games akan terlihat dari kemacetan kendaraan yang berkurang, sehingga atlet dapat bertanding tepat waktu.

Oleh sebab itu dirinya meminta masyarakat mendukung kebijakan ini. "Karena kalau tidak berhasil kami (pemerintah) yang dipermalukan," kata Bambang.

Kebijakan perluasan ganjil genap merupakan bagian paket kebijakan transportasi pemerintah menghadapi Asian Games. Selain itu ada dua langkah lagi yakni penambahan angkutan umum serta perluasan pembatasan lalu lintas angkutan barang hingga tol Cawang - Tanjung Priok, Tol Pelabuhan, Tol Cawang - Taman Mini, hingga Tol Cawang - Cikunir.

(Baca: Jelang Asian Games, Kemenhub akan Uji Coba Rekayasa Lalu Lintas)

Pemerintah juga menambah armada Trans Jakarta ke venue olah raga sebanyak 76 unit. Kemudian penyediaan 57 unit bus dari hotel ke venue, penyediaan 2014 bus khusus bagi wilayah terdampak perluasan ganjil genap, hingga penyediaan 10 unit bus untuk keperluan wisata.

"Yang ingin kami capai untuk point to point tidak boleh lebih dari 30 menit. Kalau tidak pertandingan akan kacau. Lalu Karbondioksida dan polusi kami turunkan serendah mungkin," kata Bambang.

Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Andriansyah mengatakan pihaknya telah menyiapkan angkutan pengumpan (feeder) Trans Jakarta secara gratis di wilayah Sudirman, MT Haryono, Gatot Soebroto, hingga Pondok Indah. Ini untuk mengantisipasi perluasan ganjil genap ini. Selain itu ada pula bus sekolah gratis yang disiapkan bagi siswa yang ingin menonton Asian Games.

"Jadi feeder-nya gratis, tapi Trans Jakarta-nya nanti tetap bayar," kata Andriansyah.

Let's block ads! (Why?)

Baca Lagi aje https://katadata.co.id/berita/2018/06/26/sepeda-motor-bebas-dari-pembatasan-kendaraan-asian-games

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Sepeda Motor Bebas dari Pembatasan Kendaraan Asian Games"

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.