Tapi, keputusan untuk menahan harga jual juga tidak bisa terlalu lama. Ia menjelaskan Suzuki akan bertahan paling lama hingga dua bulan ke depan, sembari menunggu nilai tukar rupiah turun.
"Produsen besar saja tidak tahan, masa yang kecil suruh bertahan. Tapi kami lihat dalam dua bulan ini. Dan jika belum membaik juga terpaksa harus naik, kenaikan sekitar dua persen," ujar Kepala Pemasaran dan Penjualan SIS Yohan Yahya saat ditemui di bilangan Cipete, Jakarta Selatan.
Suzuki tak serta merta menaikkan harga sepeda motor miliknya lantaran khawatir akan memengaruhi penjualan. menyebut mereka masih harus memperhitungkan kondisi perekonomian masyarakat saat ini."Karena kondisi saat ini anak sekolah (tahun ajaran baru, lalu abis Lebaran yang membuat kebutuhan banyak. Jadi kami masih pertimbangkan," kata Yohan.
Lemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar sendiri memang sudah berlangsung cukup lama. Hari ini saja, dolar kembali naik menjadi Rp14.402 dari penutupan kemarin dari Rp14.394.
Di sisi lain kondisi rupiah saat ini sangat berpengaruh terhadap industri roda empat. Pasalnya sebagian bahan baku mobil masih dibeli menggunakan dolar.
Untuk itu, Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Yohanes Nangoi menghimbau kepada setiap agen pemegang merek (APM) untuk segera menaikan harga jual jika nilai tukar rupiah tetap berada diangka Rp14 ribu-an dalam jangka waktu lama.Pasalnya, kata dia jika tetap mempertahankan harga sebelumnya itu bakal membuat produsen mengalami kerugian dan sulit bertahan. Namun, terkait berapa besar kenaikan harga ia menyerahkannya kepada masing-masing produsen.
"Ini kalau dolar masih bertahan Rp 14.400 dalam jangka lama mungkin APM perlu melakukan adjustment (penyesuaian). Karena jujur, ini berpengaruh," kata Nangoi. (eks)
ARTIKEL TERKAIT
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Dolar Terus Perkasa, Dua Bulan Lagi Harga Motor Suzuki Naik"
Posting Komentar